Plataran Heritage Borobudur is design with lashings of colonial charm
and a modern pleasure, blending seamlessly in the mystic Borobudur ambience.
Dok. @balqis57 |
Desember 2017 saya batal
traveling to Central Java karena nggak kedapetan tiket transportasi, padahal
ada undangan pernikahan kerabat dekat di Semarang tanggal 23 Desember 2017.
Huhuhu,padahal saya bersedia loh membayar tiket pesawat Rp 1 juta-an ke
Semarang untuk sekali jalan. Tapi tiket memang benar-benar habis bis gimana
dong? Uang sih masih bisa di dapatkan di kemudian hari, tapi suatu
"moment" khan gak bakal bisa hadir lagi... Kakak-kakak saya lagi ogah nyetir sampai Jawa Tengah...
Tgl 23 Desember 2017 saya sempat
ikut ke kantor Batik Air dan Stasiun Gambir, tapi masih aja belum berhasil
dapat tiket. Kakak dan keponakan saya sedang cuti dan libur,jadi kekeuh banget
untuk dapetin tiket. Kalau saya mah setiap saat liburan, makanya kalau acara
udah selesai sih gak terlalu ngoyo, apalagi saya udah puluhan kali ke Jawa
Tengah. Yaah, walaupun agak ngenes juga tidak dapat menghadiri kerabat yang sedang berbahagia ini...
Kolam renang difoto dari balkon kamar yang saya tempati (Dok. @balqis57) |
Untuk menghibur diri ketidak
hadiran di acara pernikahan kerabat , maka lebih baik saya melanjutkan kenangan
terakhir kalinya di Jawa Tengah pada bulan Juni - July 2017. Khususnya saat
menginap di Plataran Heritage Hotel & Convention Center yang
dikelilingi pemandangan dan suasana pedesaan di kaki Bukit Menoreh. Berlokasi
90 menit dari Yogyakarta dan 10 menit dari the
world heritage Borobudur Temple. Resepsi pernikahan disini keren banget deh
pastinya! :D
Halaman Plataran Heritage Hotel |
🌟🌟🌟🌟🌟
29 - 30 Juni 2017 saya menginap
di kamar 312, dengan rate perkamar @ Rp
1,200,000 include breakfast, kami menggunakan total 2 kamar (Rp 2,400,000)
,booking melalui internet/travel agent online saat kami masih dalam perjalanan
dan menikmati dawet hitam di Purworejo melalui travel agent online yang ada di
sisi kanan blog saya ini #CintaWisataKita
Bathroom di kamar 312 yang saya inapi |
Saat tiba di area Borobudur hari
sudah mulai gelap. Waktu Maghrib nyaris
lewat memasuki waktu Isya di sekitarnya. Suasana pedesaan, senyap, damai, dan
kami melihat sorot lampu seolah mengantar kami ke sebuah istana di kaki bukit.
Melewati jalan pedesaan, kami memasuki gerbang Plataran Heritage dan bangunan
bergaya perpaduan Eropa Kolonial dan
ningrat Jawa berdiri gagah di depan
hamparan sawah area Plataran. Kami berjalan memasuki lobby hotel. Besar dan
bersih membawa atmosfer modern. Bangunan baru yang dirancang laksana bangunan kuno. Area lobby bagaikan
di dalam keraton Jawa masa lampau. Yang seru bagi saya adalah, jika berada di dalam lift pemandangannya adalah pemandangan sawah pedesaan. Jarang-jarang khan kita menggunakan lift di pinggir sawah :D Furniture atau interior di depan lift masing-masing lantai berbeda pula.
Tiba di kamar saya memotret-motret
kamar sebelum mandi ,kemudian saat malam lebih melarut kami menuju rooftop hotel
yang merupakan salah satu restaurant. Menikmati malam di ruangan terbuka
langsung dibawah langit kami menyantap
menu tapas. Langit Menoreh Lounge & Bar, nama tempat tersebut. Yang kami
pesan adalah menu tapas, mohon dimengerti kalau makanannya imut-imut, langsung
diemplok...glek. Kami berbarengan dengan turis asing dan beberapa orang
Indonesia yang sepertinya mereka bersaudara. Entahlah apa hubungan
mereka...atau salah satu cewek Indonesia yang terlihat paling dewasa itu adalah kekasih si bulek, dan yang lainnya
adalah adik/keponakan atau anak si cewek? Ah usah diurusinlah, An...toch dia
tidak mengganggu dengan menikmati malam itu. Minum alkohol-nya juga kalem-kalem
aja kok :D
Sedangkan breakfast kami makan di
dekat swimming pool dengan sajian all you
can eat. Makanan yang disajikan banyak menu Indonesia-nya, bahkan Soto
Ayam-nya saya suka banget, apalagi disajikannya di stall pinggir kolam renang.
Sayangnya saat saya minta bawang goreng dan seledri, petugasnya mengambilnya
dengan tangan telanjang – maksudnya nggak menggunakan sarung tangan plastik
bersih atau sendok. Duuuh, Mas, sebelum ini tangannya megang apa tuh?
Mudah-mudahan emang bersih yach....plis...plis...seringkali untuk hal ini bikin
saya ilfil, makanya saya jarang makan di pinggir jalan karena tangan penjualnya
membuat makanan tanpa “pelindung tangan”, padahal mereka baru saja memegang
uang atau peralatan makan yang kotor.
Setelah makan pagi kami menuju
penginapan Plataran Borobudur Resort & Spa yang lebih dahulu
beroperasi. Lebih privat, dan dari teras atas kami dapat memandang candi Budha
termegah di dunia itu. Setelah dari situ, kami berkeliling area wisata
Borobudur. Awalnya berniat mengunjungi Rumah Ayam yang nge-hittzz banget sejak
film Ada Apa Dengan Cinta 2 tayang... Tour guide disekitar juga sangat ramah
dan sopan menyambut kami. Namun karena kami masih mau mandi pagi, akhirnya kami
kembali ke hotel hingga tak terasa waktu check out tiba. Menjelang makan siang
kami melanjutkan perjalanan, menuju Semarang melalui toll Bawen yang dinobatkan
sebagai jalan toll terindah di Indonesia. Hhhmmm, tapi saya merasa jalan toll
tersebut nggak indah-indah banget loh. Entahlah, dari sudut mana fotografer
yang menyatakan jalan toll terindah tersebut memotret-nya. Memang banyak papan
bertuliskan dilarang selfie di jalan toll tersebut. Semoga saya kembali lagi ke Magelang – Jawa
Tengah di tahun 2018. Ngapain, An? Honeymoon berbintang 5 yang kesekian kali laaaah yaaa...hahahaha...🌙🌚🌙🌝
Plataran Heritage Hotel
Dusun Kretek, Karangrejo, Borobudur,
Magelang Central Java 56553, Indonesia
Magelang Central Java 56553, Indonesia
Video diatas saat kami memasuki lobby Plataran Heritage Hotel yaa... :)
Aku jg ga ngerti itu tol bgsnya dimana?mba. Katanya krn ada gunung di depan kita.. Iya memang, tp ya biasa aja sih aku ngeliatnya hihihi... Mungkin kita yg kurang rasa seninya yak hahahaha..
ReplyDeleteHehehe...ini sih bukan soal rasa seni sptnya. Mungkin jln tolnya indah bgt klau kita lihatnya dr atas gunung depan kita...hihihihi...Ntar deh kita balik lwt sana lg yuk, kali aja udh indah skrg :D
DeleteSetiap kali pulang kampung ke rumah mertua di Magelang, hotel ini selalu menarik perhatian aku, tapi nggak pernah sampai booking. Soalnya hanya 45 menit dari rumah dan pemandangannya pun sama2 sawah, jadi suka mikir2 lagi, mending pulang aja lah, hihihi.
ReplyDeleteSebenarnya bukan sekedar suasana, Mbak...tp situasi,kondisi dan aura-nya jg :) Klau aku suka staycation walaupun disekitar tempat tinggal - salah satunya termasuk nginep di hotel berbintang yang jaraknya gak smp 10 km dr rumah ...hehehe...
DeleteWah rumah mertuanya dijadikan homestay atau daftarin AirBnB aja tuh, Mbak spy dpt extra pendapatan serta semakin bikin sukses pariwisata Indonesia dgn mengenalkan kearifan lokal ...hehe :)
Ini cakep juga kayaknya. Kemarin pas liburan sempet juga mikir mau nginep semalem dulu apa ngga disini, tapi males pindah pindah hotel akhirnya wes nginep di Jogja aja.
ReplyDeleteSalken ya Mba :)
Cakep dan masih fresh...hahaha...Nexttime coba nginep sini,Mbak :)
DeleteSalam kenal dan terima kasih silaturahimnya :)