Saya siap menarikan Tari Golek di Anjungan JaTeng TMII
Hah?! Nggak ngerti? Weleh-weleh...please deh ah,Indonesia itu negeri yang diciptakan Tuhan dengan kekayaannya tidak tertandingi oleh negeri manapun. Sayangnya banyak masyarakatnya gak mensyukuri nikmat-Nya ini. Karena kaya-nya sampai kakak saya yang sudah puluhan tahun tinggal di Belanda "teriak" begitu melihat eskalator imut di pintu masuk Senayan City,"Hah??Ini khan pemborosan listrik! Siapa yang mau pakai eskalator sependek itu? Ini pasti satu-satu-nya di dunia ada eskalator sependek ini...". Dan kakak saya sempat bergidik begitu melihat seorang cowok muda kekar yang masuk ke Senayan City dengan menggunakan eskalator tersebut. Hehehe...
Setelah menyaksikan wayang orang modern yang ceritanya bisa dibaca disini, 3 minggu kemudian (Sabtu, 18 Juni 2011) saya dan keluarga menyaksikan Wayang Orang Bharata di Senen Jakarta Pusat - naik APV yang lumayan mudah mendapatkan parkir pada malam itu. Jalan Kalilio Senen juga tampak tenang - tak sesemraut di siang hari.
Lakon kali ini adalah "Wisanggeni Lahir". Pagelaran dibuka dengan tari "Gambyong Pareanom". ................Ya Allah nan maha Indah, kuteringat masa kecilku yang gemar menari Jawa ;-)
Sungguh,ini bukan bayi Gatot Kaca atau Wisanggeni saat saya membawakan Tari Bondan di Anjungan JaTeng TMII
Nonton 2x pementasan wayang orang dalam waktu gak sampai 1 bulan, keduanya lakon kelahiran 2 tokoh. Serunya lagi kedua-nya di cemplungin ke kawah candradimuka.
Disini saya baru 'ngeh' kalau Wisanggeni itu adalah anak dari Arjuna dan Dersonolo.
3 jam menyaksikan wayang orang tak terasa lama untuk saya yang mengerti bahasa Jawa. Apalagi banyak adegan kocak dari Batara Narada, Punakawan dan Wisanggeni. Namun untuk pengenalan wayang orang ke remaja saat ini sebaiknya lebih di persingkat. Bagi yang gak bisa boso Jowo...tenang aja, ada running text tentang masing-masing adegan kok ;-)
Join aja di FB Group : WO Bharata
Disini saya baru 'ngeh' kalau Wisanggeni itu adalah anak dari Arjuna dan Dersonolo.
3 jam menyaksikan wayang orang tak terasa lama untuk saya yang mengerti bahasa Jawa. Apalagi banyak adegan kocak dari Batara Narada, Punakawan dan Wisanggeni. Namun untuk pengenalan wayang orang ke remaja saat ini sebaiknya lebih di persingkat. Bagi yang gak bisa boso Jowo...tenang aja, ada running text tentang masing-masing adegan kok ;-)
Join aja di FB Group : WO Bharata
My Dream :
- Saya ingin turis-turis mancanegara memasukkan pementasan wayang orang merupakan kewajiban jika berkunjung ke Indonesia. Bharata Jakarta, Ngesti Pandhowo Semarang dan Sriwedari Surakarta bagai panggung Broadway yang dipenuhi oleh pecinta seni dan budaya dunia.
- Walau 3/4 dunia sudah saya kelilingi, namun sekarang saya tidak ingin bermimpi menjadi duta pariwisata. Setidaknya impian saya kini "hanya" ingin agar wisata, seni dan budaya traditional Indonesia menjadi tuan rumah di bumi Nusantara.
My Past :
- Hari Minggu 12 Juni 2011 saya , Mbak Lien, Ibu dan Mbak Nana menghadiri pernikahan di Sasono Adiguno TMII. Kami berempat justru hadir pada saat akad nikah - makan malam kami justru di Hema TIS. Hubungannya dengan wayang orang??? Ketika almarhum papie masih ada saya pernah diajak beliau menyaksikan wayang orang di lokasi ini. Kalau gak salah lakonnya : "Shinta Obong". Pertunjukan di siang hari.
- Ketika SD saya aktif menari traditional Indonesia dari berbagai daerah. Sekarang saya merasa perlu aktif berolah raga, namun setelah saya pikir lagi , lebih baik saya kembali aktif berlatih tari Bali dan tari Jawa sebagai salah 1 cara untuk menjaga kesehatan. Ketika SD saya beberapa kali pentas di TMII . Oleh karenanya tanggal 12 Juni 2011 saya bernostalgia ketika usai menghadiri akad nikah tersebut kami berempat (dengan Hyundai Avega milik ibu dan dikendarai Mbak Lien) berkeliling TMII ;-)