Lebaran sebentar lagi....masjid – masjid banyak sekali....*nyanyi dengan alunan seperti lagunya Bimbo yang dijadi’in jingle salah satu partai menjelang pemilu beberapa tahun yang lalu.
Yap,kenyataannya masjid di Indonesia memang bertaburan dimana – mana, dan suatu keharusan bagi umat Nabi Muhammad SAW memakmurkan dan “menghidupkan” masjid – masjid tersebut dengan kegiatan positif dan bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Jadi masjid tersebut nggak sekedar megah bangunannya. Dimanfaatkan secara positif dong, dijadikan base sebagai agen kebaikan gituuuuhhh....Ngebangunnya secara fisik ajah udah mengeluarkan biaya yang pastinya nggak kecil.
Trend yang beberapa tahun ini terjadi adalah masjid – masjid megah ini menjadi area wisata religi. Dua diantara masjid megah tersebut adalah : Masjid Kubah Mas di Cinere Depok Jawa Barat dan Masjid Agung Jawa Tengah di Semarang.
MASJID KUBAH EMAS
Begitu memasuki jalan utama menuju masjid ini, terlihat bus-bus besar rombongan Majelis Ta’lim dari berbagai kota di seputaran Jawa. Ramai karena saya dan keluarga datang ke sana ketika liburan. Saya dan keluarga datang dengan mengendarai 2 mobil. Mobil kami parkir di tempat parkir yang telah disediakan. Masih jalan menyusuri jalanan yang ramai dari pelataran mesjid yang menjadi salah satu mesjid termewah di Asia tersebut. Pedagang berjajar menawari dagangannya, dari berjualan makanan sampai mainan anak. Lengkap, sehingga mirip pasar kaget! Cenderung semrawut, tetapi memasuki pagar pembatas mesjid semuanya tertata rapi dan bersih. Pintu masuk mesjid untuk pria dan wanita dipisahkan dengan ketat, bahkan mengalahkan “keketatan” pintu masuk di Masjidil Haram. Anak balita tidak diperkenankan memasuki area mesjid, namun pengelola mesjid menyediakan semacam aula yang digunakan untuk anak – anak bermain serta menunggu orang tua mereka memasuki mesjid.
Memasuki mesjid para jemaah wanita diwajibkan mengenakan kerudung/jilbab. Harga mutlak yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Saya memasuki masjid, memandang ke atas – nampak ‘cegokan’ kubah bergambarkan awan putih kebiruan langit digelendoti oleh lampu kristal yang konon harga-nya juga selangit.
Jujur, saya tidak merasakan “nyes” di hati ketika memasuki kemewahan tersebut. Atau memang saya yang saat itu tengah bebal sehingga tidak merasakan kemewahan di dalam mesjid yang kubahnya berlapis logam mulia. Tetapi pastinya bukan karena selera saya terhadap barang mahal sedang mengendur......
Masjid Agung JAWA TENGAH
Mesjid ini membuat saya penasaran ingin berkunjung. Melihat foto-foto di berbagai media sih memang membuat tertarik, dikarenakan kompleks mesjid ini memang menjadi basis kegiatan Islamic Centre yang terbuka bagi siapapun yang berniat baik. Tidak penuh prosedural kaku dan melayani masyarakat yang ingin mendapatkan info mengenai dunia Islam. Pada kunjungan saya ke Jawa Tengah akhir tahun 2007 saya hanya sempat memandang atap dan menara mesjid ini dari jalan tol di sepanjang tol Semarang. Barulah di Oktober 2008 saya singgah sejenak di area Masjid Agung Jawa Tengah. Memang hanya singgah sejenak, karena matahari demikian terik dan keluarga sudah ingin melanjutkan perjalanan. Mereka pernah ke mesjid ini sebelumnya.
Dari bahan mesjid ini memang tidak terkesan bahan bangunan bermutu maksimal, namun saya melihat aura keeksotisan muncul dari masjid besar ini. Memang sih kita tidak perlu mubazir membangun dengan bahan bangunan yang mahal, namun kalau awet dan bertahan lama, tentunya itu lebih hemat sehingga menghemat biaya perawatannya juga.
Dari menara mesjid ini pengunjung dapat memandang kota Semarang dari ketinggiannya, terdapat perpustakaan, area bermain anak-anak, penginapan alias hotel dan saat saya kesana menurut kabar akan ada cafe yang view-nya memandang kota Semarang. Semoga saja pihak pengelola dapat menangani area ‘Islamic Centre’ ini secara profesional, sehingga wisata religi di Semarang dan sekitarnya dapat berkembang secara baik dan terarah.
Ayo Indonesia, wujudkan wisata yang bersih sehat lahir dan bathin berazaskan Ketuhanan Yang Maha Esa serta mengenalkan budaya traditional bangsa. Biar gak diaku bangsa lain juga seh.....;-)
Yap,kenyataannya masjid di Indonesia memang bertaburan dimana – mana, dan suatu keharusan bagi umat Nabi Muhammad SAW memakmurkan dan “menghidupkan” masjid – masjid tersebut dengan kegiatan positif dan bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Jadi masjid tersebut nggak sekedar megah bangunannya. Dimanfaatkan secara positif dong, dijadikan base sebagai agen kebaikan gituuuuhhh....Ngebangunnya secara fisik ajah udah mengeluarkan biaya yang pastinya nggak kecil.
Trend yang beberapa tahun ini terjadi adalah masjid – masjid megah ini menjadi area wisata religi. Dua diantara masjid megah tersebut adalah : Masjid Kubah Mas di Cinere Depok Jawa Barat dan Masjid Agung Jawa Tengah di Semarang.
MASJID KUBAH EMAS
Begitu memasuki jalan utama menuju masjid ini, terlihat bus-bus besar rombongan Majelis Ta’lim dari berbagai kota di seputaran Jawa. Ramai karena saya dan keluarga datang ke sana ketika liburan. Saya dan keluarga datang dengan mengendarai 2 mobil. Mobil kami parkir di tempat parkir yang telah disediakan. Masih jalan menyusuri jalanan yang ramai dari pelataran mesjid yang menjadi salah satu mesjid termewah di Asia tersebut. Pedagang berjajar menawari dagangannya, dari berjualan makanan sampai mainan anak. Lengkap, sehingga mirip pasar kaget! Cenderung semrawut, tetapi memasuki pagar pembatas mesjid semuanya tertata rapi dan bersih. Pintu masuk mesjid untuk pria dan wanita dipisahkan dengan ketat, bahkan mengalahkan “keketatan” pintu masuk di Masjidil Haram. Anak balita tidak diperkenankan memasuki area mesjid, namun pengelola mesjid menyediakan semacam aula yang digunakan untuk anak – anak bermain serta menunggu orang tua mereka memasuki mesjid.
Memasuki mesjid para jemaah wanita diwajibkan mengenakan kerudung/jilbab. Harga mutlak yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Saya memasuki masjid, memandang ke atas – nampak ‘cegokan’ kubah bergambarkan awan putih kebiruan langit digelendoti oleh lampu kristal yang konon harga-nya juga selangit.
Jujur, saya tidak merasakan “nyes” di hati ketika memasuki kemewahan tersebut. Atau memang saya yang saat itu tengah bebal sehingga tidak merasakan kemewahan di dalam mesjid yang kubahnya berlapis logam mulia. Tetapi pastinya bukan karena selera saya terhadap barang mahal sedang mengendur......
Masjid Agung JAWA TENGAH
Mesjid ini membuat saya penasaran ingin berkunjung. Melihat foto-foto di berbagai media sih memang membuat tertarik, dikarenakan kompleks mesjid ini memang menjadi basis kegiatan Islamic Centre yang terbuka bagi siapapun yang berniat baik. Tidak penuh prosedural kaku dan melayani masyarakat yang ingin mendapatkan info mengenai dunia Islam. Pada kunjungan saya ke Jawa Tengah akhir tahun 2007 saya hanya sempat memandang atap dan menara mesjid ini dari jalan tol di sepanjang tol Semarang. Barulah di Oktober 2008 saya singgah sejenak di area Masjid Agung Jawa Tengah. Memang hanya singgah sejenak, karena matahari demikian terik dan keluarga sudah ingin melanjutkan perjalanan. Mereka pernah ke mesjid ini sebelumnya.
Dari bahan mesjid ini memang tidak terkesan bahan bangunan bermutu maksimal, namun saya melihat aura keeksotisan muncul dari masjid besar ini. Memang sih kita tidak perlu mubazir membangun dengan bahan bangunan yang mahal, namun kalau awet dan bertahan lama, tentunya itu lebih hemat sehingga menghemat biaya perawatannya juga.
Dari menara mesjid ini pengunjung dapat memandang kota Semarang dari ketinggiannya, terdapat perpustakaan, area bermain anak-anak, penginapan alias hotel dan saat saya kesana menurut kabar akan ada cafe yang view-nya memandang kota Semarang. Semoga saja pihak pengelola dapat menangani area ‘Islamic Centre’ ini secara profesional, sehingga wisata religi di Semarang dan sekitarnya dapat berkembang secara baik dan terarah.
Ayo Indonesia, wujudkan wisata yang bersih sehat lahir dan bathin berazaskan Ketuhanan Yang Maha Esa serta mengenalkan budaya traditional bangsa. Biar gak diaku bangsa lain juga seh.....;-)
No comments:
Post a Comment