Saya kepincut dengan One Cafe – Asian Fusion, All Day Dinning yang merupakan salah satu tempat F & B di The
Park Lane Jakarta. Hal ‘ketidak sengajaan’ saya berkesempatan makan siang di
cafe ini.
The
Park Lane Jakarta adalah hotel berbintang 5 yang nyaris
setiap hari saya lewati jika saya ke/dari kantor di Jln Prof Satrio atau Kota
Kasablanka. Cowok teman kerja ada yang bekerja di hotel ini. tetapi saya
baru 2 kali masuk ke sini. Pertama kali saat saya akan melakukan body treatment
di spa-nya yang terletak di dekat kolam renang, dan kedua kalinya pada tanggal
29 Juli 2016 untuk hadir dalam Temu
Blogger 2016 : Sehatkan Anak Indonesia Dengan
Imunisasi. Letak ruangan untuk acara tersebut juga di dekat kolam renang.
Acara dimulai jam 9 pagi, dan kami para Blogger yang diundang duduk di kursi
dengan round table ala fine dinning.
Hanya air mineral, gelas dan pulpen berikut kertas catatan yang ada di hadapan
kami. Tak lama tersaji snack pagi, yakni potongan chocolate cake dan pastel.
Saya pikir makan siang
dilakukan di round table ruangan
seminar, ternyata kami dipersilakan menuju ‘One Cafe Asian Fusion’ yang terletak di bawah lobby hotel. Yess!
Petualang kuliner kembali tercatat dalam catatan saya! Selain One Cafe, ada
pula Riva yang menyediakan masakan Perancis . Yang terlihat dari jalan hanya nama Riva. Sedangkan One Cafe merupakan All Day Dinning,juga berarti breakfast tamu hotel yang menginap
dilakukan di cafe ini.
Ada kerupuk lengkap dengan kalengnya |
Siang itu kami lunch dengan system buffet. Kami menyusur melihat-lihat aneka makanan yang di sediakan.
Selera makan saya langsung bangkit, di sudut saya melihat beraneka makanan
Indonesia. Seru-nya ada pete, jengkol sambal, cumi goreng, ikan teri goreng dan
aneka pepes. Hal yang jarang saya temukan di hotel berbintang 4-5. Tanpa ragu
saya mengambil makanan tersebut. *Halah, di hotel berbintang 5 kok ngambilnya
lauk pasar sih?* Eh, jangan salah loh, justru disini saya ingin menikmati
makanan khas Indonesia dengan kondisi tempat yang bersih serta memasaknya pasti
berdasarkan standar operasional prosedur. Kebersihan dan kesehatannya pasti
terpantau dong. Terbukti, ketika saya makan 3-4 keping jengkol ternyata tidak
meninggalkan aroma yang tidak enak. Ini sempat saya katakan kepada seorang
blogger yang mengatakan doyan jengkol tetapi khawatir akan aroma-nya, saya
katakan,”Pastinya sudah diolah dengan cara tersendiri versi memasak hotel
berbintang dong supaya nggak nimbulin aroma yang tidak enak. Mosoq hotel sama
dengan warteg sih? Kayaknya nggak deh...hehehe”
Ada lalapan plus pete bakarnya |
Setelah saya mengambil
lauk ala pasar, saya mengambil Mie Ayam secara prasmanan. Biasanya khan Mie
Ayam di stall/gubug ya? Tetapi di Cafe One kita meracik sendiri sesuai
selera. Pertama kita mengambil mie telur dengan menambahkan topping sesuai keinginan kita. Saya
memilih white fish ball, salmon ball ,
jamur putih berikut cabe ijo iris kecap. Tersedia juga beef ball, berbagai jenis jamur dan sayur beserta beberapa jenis
sambal. Kesan awalnya seperti menu Shabu Shabu atau Baso Singapore, sehingga
ketika akan diberi kuah saya sempat minta kuah Tom Yam dan Chef-nya langsung
mengatakan,”Ini Mie Ayam.” Ooo...oke! Memang setelah di beri kuah kaldu mereka
menaburi dengan irisan ayam seperti layaknya mie ayam pada umumnya. Setelah
saya coba menu tersebut saya merasa cocok, namun tidak berniat nambah karena
ingin mencicipi menu lain yang dihidangkan.
Saya menikmati makanan
semeja dengan Mbak Yayat, Mbak Waya,
Mbak Gita dan Kak Resi. Melihat Mbak Gita dan Mbak Waya menikmati Sop Buntut
dari salah satu stall maka saya jadi
penasaran. Sop Buntutnya terlihat mengundang selera, dan akhirnya saya
mengambilnya. Ternyata memang terasa sedap dan bersih , porsi-nya juga pas! Kenapa
saya katakan bersih? Karena saya tidak merasakan sop yang terlalu gurih dengan
MSG bubuk dan seperti tidak berlemak. Kuahnya cenderung bening namun tetap terasa
gurih dengan kaldu asli, daging-nya juga termakan semua . Tomat, wortel
,kentang dan daun bawang bertaburan melengkapi kelezatan sop tersebut. Oh ya,
sebelum mengambil Sop Buntut saya juga mencicipi Fish Soup yang tersedia di meja prasmanan dekat nasi, tidak banyak
yang Fish Soup yang saya ambil.
Sekedar penyegar mulut dengan kehangatan, namun Fish Sop-nya terasa asin di lidah.
Berikutnya saya ingin
mengambil Sushi, makanan Jepang. Yang tersaji sejenis Sushi Sashimi Tuna. Karena tidak melihat Sushi Gunkan Tobiko/Ebiko
atau telor ikan lainnya maka saya mengurungkan niat ini. Kemudian saya
mengambil es krim 2 scoop, 1 coffee cream dan 1 green tea yang di tabur sedikit toping
dari berbagai topping yang ada, dan
di tambah 1 butir buah zaitun yang diambil dari meja salad. Sebagai penutup
saya menikmati asinan buah yang terdiri dari potongan buah belimbing, kedondong
dan...apalagi ya? Yang jelas saya memesan tidak pakai bengkoang. Kedondongnya
memang kecut, tapi saya justru sukak!
Yang saya rasakan kurang adalah air putih dan juice buah! Air putih hanya diberikan secangkir dan petugasnya tidak berkala berkeliling refill jika sudah habis. Kami juga tidak menemukan juice buah. Kalau dessert banyak, jenisnya bermacam-macam. Es Buah memang tersedia, tetapi saya lagi mau juice buah tanpa gula.
Harga pastinya saya tidak menanyakannya, tapi melihat harga promo yang tercantum di FB-nya saya kira harga tidak jauh dari harga ini deh :) |
Ketika blogger yang shalat
Jumat telah berada di Cafe One dan
waktu istirahat tersisa 30 menit lagi, saya langsung menuju mushala di lantai
7. Nampaknya mushala ini sebelumnya adalah kamar hotel, tapi salut juga sama The
Park Lane Hotel yang menyediakan mushala dengan kondisi yang layak.
Bersih, rapi dan mengambil air wudhu-nya juga tanpa harus keluar dari ruangan
mushala karena ruang wudhu sepertinya bekas bathroom
kamar tersebut.
Semoga di lain kesempatan
saya bisa menginap di kamarnya dan menikmati layanan spa-nya. Wifi lobby hotel
juga lancar tanpa harus memasukkan password.
Bagaimana cara menuju ke
sana?
Kalau saya berangkat dari
Pulo Mas Jakarta Timur jam 7 pagi dengan
memesan ojeg online Uber Motor, dikenakan tarif Rp 18.500,- sampai depan
gerbang The Park Lane. Sodorin deh Rp 20.000,- tanpa meminta kembalian,
walaupun sopir-nya jujur mengingatkan kembalian. Rp 1,500 ,- sebagai pengganti
pulsa tadi dia mencari jalanlah.
Pulangnya saya dan Kak
Resi jalan-jalan dulu di Kota Kasablanka sampai ba’da Maghrib, karena hujan –
jalanan becek dan saya takut naik ojek (dalam kondisi seperti ini) akhirnya
saya menyetop Taksi Bluebird di depan Kokas. Sampai depan gerbang rumah Pulo
Mas argo yang tertera Rp 49rb-an, saya sodorin deh voucher senilai Rp 50.000,- hadiah
menang cerita #SekotakPenuhKesan.
The Park Lane Jakarta
Jln Casablanca Kav 18
Jakarta 12870
Phone : +6221 8282000
No comments:
Post a Comment