Menginap di Hotel Manohara Magelang membawa kesan sendiri bagi saya, dikarenakan hotel milik pemerintah setempat dan berbintang 4 ini merupakan satu-satunya hotel yang berada di dalam the Borobudur Archaelogical Park. Petugas hotel (mirip Tora Sudiro euy!) yang membawa tas/koper kami ke kamar menjelaskan kepada saya bahwa Amanjiwo Resort, tempat bermalamnya para mega selebrities dunia tidak seberapa jauh dari kamar kami. Memang tidak terlihat, apalagi ketika itu hari sudah gelap. Petugas itu menceritakan juga bahwa David Beckham dan sang istri yang mantan personel Spice Girl sempat “bocor” berita-nya saat akan berkunjung kesana. Dan sang pemain bola tersebut “selundupkan” ke terminal cargo oleh orang-orang di bandara karena “kebocoran” berita tersebut ke public. Yup...para mega bintang dunia itu memang seringkali mengendap di sekitar Candi Borobudur dikarenakan privasi-nya yang tidak mau terganggu, bukan saja mega bintang di dunia hiburan/olah raga, bahkan mendiang Lady Diana pernah menginap di group ‘Aman...’ yang bagi rakyat Indonesia umumnya membuat isi dompet menjadi tidak aman...hehehe....Tarif menginap di Amanjiwo ini paling murah Rp 7 juta untuk 2 orang ,sedangkan yang termahal US$ 2,600 ,- permalam! (Halooo...itu rates belum termasuk tax yak!).Saya-pun langsung nongkrong di teras kamar yang ‘menghadap’ resort tersebut, ketika kakak saya menanyakan apa yang saya lakukan disana...saya menjawab dengan cuek,”Lagi menghirup dan menikmati udara Amanjiwo....” Hehehe...belum sempat menginap disana, setidaknya sudah merasakan udara disekitarnya.
PAGI DI BOROBUDUR.
Dari kejauhan kami menyaksikan calon pengunjung Candi Borobudur yang belum diperkenankan masuk ke kawasan tersebut. Sangat ramai! Maklumlah libur lebaran, syawalan. Beberapa diantaranya melihat kami yang dengan santai-nya berkeliaran di dalam kawasan. Heran melihat tampilan kami yang dijamin bukan penampilan petugas dan bukan pula penampilan warga desa setempat, namun dapat wara wiri di dalam lokasi tanpa ada yang melarang. Mudah-mudahan sih mereka nggak mengira kami makhluk penampakan atau lebih kejamnya mengira kami adalah bagian dari ‘peliharaan’ atraksi kawasan wisata..hehehe...
Kami berdua kembali mengayuh sepeda ke arah Hotel Manohara. Meletakkan sepeda di depan lobby, dan langsung menuju tempat makan pagi.Breakfast sambil memandang keindahan Borobudur dan lanskap-nya. Menunggu mereka yang baru turun menyaksikan sunrise. Tak lama mereka muncul dan bergabung bersama kami berdua.
Selesai breakfast saya dan Mas Tunggal berkeliling sekitar hotel sambil mengamati aneka tumbuhan yang ada disekitar kami, ada pohon Bodie – yang dianggap keramat bagi umat Budha, dan ditanam oleh ‘orang-orang khusus’ serta pohon Maja yang buahnya mirip buah Semangka namun tidak diperkenankan dimakan. Kata-nya buah ini yang ‘disumpah2in’ oleh Gajah Mada, yang menyatakan ogah makan buah ini sebelum Nusantara bersatu. Masaq iya seh???!! Ada juga pohon bunga yang sebelumnya tidak pernah kami temukan di tempat lain, bahkan ketika kami meminta penjelasan orang disekitar sana mereka tidak mengetahui nama bunga-nya. Dengan meminta izin, kami membawa beberapa bibit bunga tersebut untuk dibawa dan kami tanam di Jakarta. Bahkan kami juga membawa beberapa buah Maja. Bukan maksud kami merusak loh, justru kami berniat menanam dan mengembang biakkan tanaman-tanaman tersebut di sekitar tempat tinggal kami.
Siang itu kami kembali ke Jogjakarta, menjemput ibu di rumah Galuh dan langsung menuju ke Semarang (lewat Magelang lagi deh!) – singgah sebentar di Eva Coffee House.....( http://odysseygemini.blogspot.com/2008/10/eva-coffee-house-jawa-tengah.html ) dan malam ini kami terlelap di Grand Candi Hotel, hotel berbintang 5 di Semarang.