Wednesday 29 October 2014

Weekend @ Hotel Salak The Heritage Bogor

Entah berapa kali saya mondar mandir di depan hotel berbintang 4 yang terletak di seberang Istana Kepresidenan Bogor. Pastinya sering! Bahkan saya pernah singgah di salah satu cafe yang terdapat di hotel ini bersama kawan dan adiknya menikmati kudapan ala negeri Belanda seperti Bitter Ballen, Poffertjes, Kroket dan lain-nya.
Yang pasti ada dong keinginan di hati untuk bermalam di hotel papan atas ini setiap melewatinya. Mungkin 9 tahunan keinginan tersebut tertanam, akhirnya tanggal 24 October 2014 hari Jumat keinginan tersebut terwujud! Yes, done! Satu daftar impian saya tercoret lagi, rasanya impian 9 tahun yang lalu – yakni “Menginap di 99 Hotel Berbintang” telah terlampaui dalam hidup saya. Alhamdulillah...
Siang itu saya, Mr.G, Dian,Hana dan nenek kakeknya (so kami berenam) berangkat dari Pondok Gede dengan Ertiga. Awalnya kami mendapat hanya 2 kamar, ini yang membuat saya terbengong-bengong. Lah gue harus tidur sekamar dengan Mr.G and Dian gituh???!! Syukurlah setelah dinner kami mendapat extra 1 kamar. Yes lagi, saya tidur sekamar sendiri. Asyiiiik,,,Bisa malam 1 Suro-an, eh malam tahun baru-an Islam alias Muharram dengan MAHACinta. Love You, Allah....Muaaah...muaaah. Penuh berkahnya kehidupan saya semata karena-Mu.
Saya mendapat kamar di lantai 2, dan mereka mendapat 2 kamar berhadapan di lantai 5. View dari jendela kamar yang saya tempati adalah jalan samping hotel dan parkir mobil,pas dimana mobil Ertiga terparkir. Sempat nyelutuk tuh,”Halaah, jadi aku sekalian jagain mobil nih semaleman?!” Hihihihi...udah bagus banget deh daripada tidur di dalam mobil yang terparkir di hotel. Gak lucu khan impiannya tercapai tapi dengan catatan “Menginap di (mobil terparkir di) 99 hotel berbintang” :p


Dinner at Raflesia Lounge



Sebelum dinner saya menyaksikan acara televisi di kamar Mr.G sambil menikmati WiFi pada tab. Menuju Raflesia Lounge sudah lebih dari jam 7 malam, tapi belum ada satu-pun tamu yang datang. Pilihan saya untuk makan malam ala prasmanan adalah : Bajigur + Kacang Bogor (Sedaaaap, karena saya sudah lama tidak nemu kacang ini), Asinan Bogor, Nasi Goreng, Cumi Bumbu Bali dan Soup Tom Yam. Itu saja sudah cukup kok, walaupun banyak menu lainnya yang tersedia. Setelah dinner masih ditawarin Klapertaart oleh Dian :D Awalnya saya pilih varian Duren, tapi Bumil yang satu ini protes karena tidak tahan aroma-nya. Saya mau pilih varian lainnya, eh Bumil ini kok pasang tampang gimanaaa gituh. Atas permintaannya saya memilih varian original, saya-pun memberangut (bercanda),”Ngapain nawar-nawarin varian apa yang kumau?! Mendingan tadi langsung aja kamu pilihin aku yang original!” Ibu hamil itu-pun cekikikan sambil membayar pesanan kami.

Sampai di kamar saya menyaksikan televisi (lagi!). Jadi bisa menyaksikan program “Rising Star” di RCTI. Penasaran sama acara ini, tapi selama ini saya memang tidak sempat menonton televisi di rumah. Aaaiiih, seorang kontestan menyanyikan lagu kenangan saya di Auckland, yakni “Teach Me How To Dream”. Nyanyi-nya keren, padahal itu lagu lebih tua dari usia tuh anak yang masih berusia 15 tahun. Top banget deh Pak De Achmad Dhani dan Om Bebby Romeo yang memilihkan lagu ini untuknya.
Pukul 1-an dini hari saya baru tertidur pulas. Good night, Lovely Bogor. ZzzzZZZzzzz....


Breakfast at Binnenhof Restaurant

Biasanya saya breakfast di hotel pada jam 6-7 pagi, tetapi karena Hana en her Mom belum bangun dari tidurnya maka kali ini kami menuju tempat BF saat jam sudah hampir menunjukkan jam 9. Syukurnya makanan masih banyak tersedia, karena kalau di beberapa hotel – khususnya pada saat liburan, jam 8an pagi makanan sudah banyak yang habis.
Berbeda tempat dengan dinner, kali ini kami breakfast di Binnenhof Restaurant.
Saya langsung mengambil Lontong Sayur, kemudian susul menyusul masuk ke perut saya adalah Mie Kocok, Nasi Goreng Udang dan Waffle. Total 4 porsi 4 jenis makanan berbeda...hehehe...Saya ambil porsinya kecil kok, barangkali ¼ porsi ukuran orang ambil umumnya. Jadi pas 1 porsi khan saya makannya pagi itu...hehehe

Seusai breakfast kami menuju seberang hotel. Kali ini membeli wortel dan kangkung untuk disedekahkan kepada hewan Rusa yang berada di taman istana. Pengalaman baru bagi saya...hehehe...ini mah karena ada Hana aja :D
Menyeberang jalan nan ramai kami dibantu oleh petugas hotel yang memberhentikan kendaraan yang melintas untuk memberi jalan kepada kami. Terima kasih,Pak :)
Sampai di kamar jam setengah 11. Masih ada waktu 1,5 jam dari waktu check out. Saya ingin memanfaatkan-nya dengan menonton televisi. Mungkin bagi sebagian orang menonton televisi adalah hal yang biasa, tetapi buat saya....duuuh beneran, saya tidak mudah menyaksikan acara televisi dengan santai di rumah. Di rumah saya lebih senang memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku dan majalah yang jumlahnya beribu-ribu (Banyak yang belum sempat saya baca juga!) atau menulis, berinternet atau mengerjakan bisnis network marketing kecantikan en body care yang sedang saya tekuni. Ikutan yuk! :D Info KLIK. Selain itu televisi di rumah juga gambarnya kurang bagus, televisinya juga nggak canggih sih. Belum minat beli televisi yang canggih. Toh kalau ada acara televisi yang ingin saya saksikan dengan “serius” saya lebih pilih meluangkan waktu dan nonton secara LIVE. Seperti nonton : XFactor, Nguber juri Master Chef, Miss Indonesia, Dahsyat,dll.
Eh, sayangnya televisi di kamar yang saya tempati ketika saya balik seusai BF tidak ada gambarnya. Semut-semut pada berkerumun di layar televisi. Saya hubungi Operator hotel, eh sampai 15 menit tidak ada petugas yang datang. Saya hubungi kembali, eh baru deh ada teknisi yang datang. Ngutak atik remote control, en ternyata petugas tersebut tidak dapat mengembalikan gambar di tv. Petugas itu keluar kamar dan mengatakan,”Akan saya check dari operator pusat, Bu. Sepertinya ini harus di service dari operator.” Tetapi sampai saya check out hotel petugas tersebut tidak kembali ke kamar dan tidak ada berita tentang service televisi kamar. Ya sudah-laaah, emang “nggak boleh” nonton tipi kali ya saya? Hehehe...

Monday 20 October 2014

Ceria di Pantai Carita Bersama Lansia

Setelah beberapa bulan lalu saya ikutan ke Bandung dengan para veteran, kali ini bertiga dengan kakak saya berwisata ke Pantai Carita Banten bersama dengan para lansia terhormat...hehehe. Inget kartun kocak yang cerita tentang manula berwisata dan banyak "kenorak"-an yang terjadi. Kali ini beda! Para sesepuh yang wisata bersama saya adalah para pensiunan pejabat tinggi yang sering wara wiri keluar negeri. Salut dengan semangat mereka!



Senin, 13 Oktober 2014 Bis Big Bird mereka sewa untuk mengantar kami. Kami yang masih muda aja udah ngedrop karena bis terlambat datang, tapi mereka usia 70-an, ada yang 80-an (bahkan ada yang memasuki usia 90!) tetap semangat. Bis melaju di jalan tol, saya tertidur dan terbangun di pintu tol Cilegon. Melewati kawasan industri Krakatau Steel Chandra Asri Semen Padang. Kawasan wisata Anyer, kemudian Karang Bolong. Setelah itu memasuki wilayah Pandeglang Kecamatan Carita. Setelah sempat sedikit bablas akhirnya rombongan kami (total 36 peserta) tiba di villa milik keluarga menteri di era Presiden Soeharto, Presiden RI 2. Villa ini akan menjadi penginapan kami sebagian di hotel di dekat Villa yang terletak pas di pinggir pantai Carita.

Hohoho....lucky me saya beserta 2 kakak, Mbak Yayuk dan Bude Dhani mendapat kamar besar di lantai 2 villa tersebut. Kamar yang luas dan memiliki teras yang menghadap ke lautan dan kolam renang! Mantap! Bude Dhani yang telah menginjak usia 73 tahun tampak duduk di teras memandangi lautan dengan sorot mata penuh arti sambil menghembuskan rokok-nya. Hhhmmm, maklum, suami beliau seorang penerbang tewas ketika tugas dan jenazah serta pesawat terbangnya di temukan di laut. Ketika itu usia beliau 31 tahun dan suaminya 38 tahun. Sampai usia 73 tahun beliau tidak menikah kembali, membesarkan ke-2 anaknya yang kini telah sukses.

Baru ngerti kalau cowok yang berdiri paling kanan adalah Drummer profesional yang dulu sempat sering saya dengar namanya

Selama berada di villa kami makan besar. Berasa pesta deh, semua unsur makanan ada - ayam, daging sapi dan pastinya hampir semua seafood dengan berbagai menu disajikan kepada kami. Dessert dan kue-nya juga buaaanyaaak! Alhamdulillah...puuuaaas, menu restaurant kalah *Restaurant mana ;p
Keesokan hari setelah mandi dan sarapan saya ke pantai. Sekedar main air. Ditawarin berperahu dan banana boat tetapi Mbak Yayuk khawatir dengan ombak yang besaaar. Duh sebenarnya saya sih kepengen berperahu ria ke pulang seberang mengarungi lautan, sekalian berbagi dengan tukang perahu di sana khan. Apalagi mereka mematok harga yang reasonable ) Semoga mereka mendapat keberkahan rezeki selain dari kami deh yaa. Amin.

Seusai makan siang kami berkemas untuk kembali ke Jakarta, karena pemilik villa - istri mentri era Presiden Soeharto dan anaknya pengusaha property besar ada meeting ba'da Maghrib. Hebat ya, 86 tahun masih energik dan produktif. Beliau menggunakan mobil pribadi dikawal dengan 2 - 3 mobil yang diisi oleh pengawal dan para assisten-nya. Terima kasih, Bu untuk suguhan-nya, Ibu benar-benar memuliakan tamu :)

Wednesday 15 October 2014

Nonton Bareng : 3 Nafas Likas

Selamat!
Anda memenangkan Sayembara Femina Nonton Bareng 3 Nafas Likas.
Untuk itu Anda berhak mendapatkan 2 (dua) tiket nonton, dengan waktu pertunjukan:
Hari/Tanggal :
Sabtu, 11 Oktober 2014
Waktu             :
Pukul 09.30 WIB (mohon hadir 30 menit sebelum waktu nonton dimulai)
Tempat           : Hollywood XXI
                         Jl. Gatot Subroto Kav. 19 Jakarta Selatan
 Dress Code: Touch of Green
Bawa lembar atau tunjukan email ini, fotokopi kartu identitas (KTP/SIM) pada saat registrasi.
Demikian kami sampaikan, Mohon kehadiran Anda tepat pada waktunya.

Wah, di email saya ada pemberitahuan ini. Baru deh teringat bahwa saya mengirimkan sms untuk Nobar saat di perpustakaan. 
Mengapa pengalaman nobar dari Femina saya posting di 'Cinta Wisata Kita'? Karena nonton di bioskop termasuk berwisata, wisata di Indonesia (Walaupun nonton-nya di Planet Hollywoood yang nama-nya gak ada Indonesia2nya :D). Selain itu film yang saya tonton-pun shooting di beberapa daerah di Indonesia dengan latar alam dan budaya bagian Sumatera Utara. Setting waktu adalah sejak tahun 1930-an sampai 2000-an.
Beberapa lokasi syuting di Sumatera Utara, antara lain ; Bakkara (Kabupaten Humbang Hasundutan), Dolok Sanggul (Kab. Humbang Hasundutan), Berastagi, Kabanjahe, Tebing Tinggi, Pamah Semilir, dan Kota Medan. Tuh, oleh karenanya cocok khan kalau saya posting di blog saya yang ini, bukan di 'Never Ending Journey' .Lokasi syuting lainnya adalah Jakarta dan Ottawa, Kanada.

Film segera ditayangkan untuk publik tanggal 16 Oktober 2014. Nonton deh, aku pribadi sih termasuk suka dengan film ini. Natural! Kisah kehidupan Likas, istri Djamin Ginting yang bervisi walaupun masih anak-anak. Visi menjadi Pengajar, dan akhirnya menjadi istri yang sangat mendukung karier tinggi suami - baik di militer maupun sebagai duta besar. Bahkan kemudian menjadi janda yang bermanfaat bagi banyak umat manusia lainnya. Dari masa belia hingga masa lansia beliau masih terus berprestasi dan berguna bagi nusa dan bangsa. Beliau saat ini masih bernafas di dunia ini, di usia-nya yang sudah menginjak 90-an tahun. Salut untuk Ibunda Likas, Lansia berprestasi :)

Sunday 5 October 2014

Hotel Bintang 5 di Bandung Untuk Para Directors

Bulan February 2015 Oriflame Indonesia mengadakan Seminar Director kembali. Keberuntungan saya adalah dapat kesempatan mengikuti Seminar Director 2012 yang berlangsung di Jakarta dan menginap di Le Grandeur Hotel Mangga Dua.Gala Dinner-nya di Segarra Ancol serta hiburannya band UNGU.
Kemungkinan besar saya mendapatkan (kembali!) tiket semdir, gala dinner dan hotel pada tahun 2016. Semoga! Mau ikutan ? Banyak yang mengatakan bahwa semua didapatkan gratis. Oh no, semua tidak didapatkan gratis, namun kita membayarnya tidak dengan cash money atau kredit. Justru kita membayar-nya semuanya dimuka, bukan dengan uang, tapi dengan kerja cerdas kita selama 1 tahun di bisnis Oriflame. Ingat ya, kalau ingin bekerja sama dengan saya, maka harus bekerja cerdas dan bukan bekerja keras! :)

Tahun 2014 Seminar Director berlangsung di Jogjakarta, hiburannya NIDJI. Untuk Seminar Director 2015 Oriflame telah menyediakan ratusan kamar hotel di kota Bandung Jawa Barat untuk para konsultan-nya yang sudah bekerja keras atau bekerja cerdas. Inilah tempat-tempat tersebut....


Hiburan tahun 2015 adalah band NOAH. Huhuhu...vocalisnya bisa dibawa ke kamar gak ya? ;p hus!
Tentang Seminar Director bisa dibaca di web  Seminar Director nih.Klik sonoh deh biar info-nya jelas :)

Yuk, yang tahun 2016 berminat ikutan Seminar Director dan mendapat fasilitas bintang 5....mariiii kita bekerjasama :)