Monday 20 June 2011

Wayang Orang Indonesia??? Kweeerreeeen....!


Saya siap menarikan Tari Golek di Anjungan JaTeng TMII

Hari gini gak mendukung wisata,seni,budaya Indonesia?! Ih, ndak gaul deh you! ;-p Kemane aje? Udah selesai gaul di mancanegara? Sempat cerita ke bulek-bulek kalau di Indonesia ada pagelaran wayang orang yang keren banget?? Bahkan salah 1-nya di selenggarakan di mall modern dengan harga tiket Rp 1 juta untuk kelas VIP-nya. Keren khan? Rakyat Indonesia jan sugih tenaaan...;-)

Hah?! Nggak ngerti? Weleh-weleh...please deh ah,Indonesia itu negeri yang diciptakan Tuhan dengan kekayaannya tidak tertandingi oleh negeri manapun. Sayangnya banyak masyarakatnya gak mensyukuri nikmat-Nya ini. Karena kaya-nya sampai kakak saya yang sudah puluhan tahun tinggal di Belanda "teriak" begitu melihat eskalator imut di pintu masuk Senayan City,"Hah??Ini khan pemborosan listrik! Siapa yang mau pakai eskalator sependek itu? Ini pasti satu-satu-nya di dunia ada eskalator sependek ini...". Dan kakak saya sempat bergidik begitu melihat seorang cowok muda kekar yang masuk ke Senayan City dengan menggunakan eskalator tersebut. Hehehe...

Setelah menyaksikan wayang orang modern yang ceritanya bisa dibaca disini, 3 minggu kemudian (Sabtu, 18 Juni 2011) saya dan keluarga menyaksikan Wayang Orang Bharata di Senen Jakarta Pusat - naik APV yang lumayan mudah mendapatkan parkir pada malam itu. Jalan Kalilio Senen juga tampak tenang - tak sesemraut di siang hari.
Lakon kali ini adalah "Wisanggeni Lahir". Pagelaran dibuka dengan tari "Gambyong Pareanom". ................Ya Allah nan maha Indah, kuteringat masa kecilku yang gemar menari Jawa ;-)

CANDRADIMUKA Untukmu, Gatot Kaca dan Wisanggeni


Sungguh,ini bukan bayi Gatot Kaca atau Wisanggeni saat saya membawakan Tari Bondan di Anjungan JaTeng TMII

Nonton 2x pementasan wayang orang dalam waktu gak sampai 1 bulan, keduanya lakon kelahiran 2 tokoh. Serunya lagi kedua-nya di cemplungin ke kawah candradimuka.
Disini saya baru 'ngeh' kalau Wisanggeni itu adalah anak dari Arjuna dan Dersonolo.
3 jam menyaksikan wayang orang tak terasa lama untuk saya yang mengerti bahasa Jawa. Apalagi banyak adegan kocak dari Batara Narada, Punakawan dan Wisanggeni. Namun untuk pengenalan wayang orang ke remaja saat ini sebaiknya lebih di persingkat. Bagi yang gak bisa boso Jowo...tenang aja, ada running text tentang masing-masing adegan kok ;-)

Join aja di FB Group : WO Bharata

My Dream :
  • Saya ingin turis-turis mancanegara memasukkan pementasan wayang orang merupakan kewajiban jika berkunjung ke Indonesia. Bharata Jakarta, Ngesti Pandhowo Semarang dan Sriwedari Surakarta bagai panggung Broadway yang dipenuhi oleh pecinta seni dan budaya dunia.
  • Walau 3/4 dunia sudah saya kelilingi, namun sekarang saya tidak ingin bermimpi menjadi duta pariwisata. Setidaknya impian saya kini "hanya" ingin agar wisata, seni dan budaya traditional Indonesia menjadi tuan rumah di bumi Nusantara.
My Past :
  • Hari Minggu 12 Juni 2011 saya , Mbak Lien, Ibu dan Mbak Nana menghadiri pernikahan di Sasono Adiguno TMII. Kami berempat justru hadir pada saat akad nikah - makan malam kami justru di Hema TIS. Hubungannya dengan wayang orang??? Ketika almarhum papie masih ada saya pernah diajak beliau menyaksikan wayang orang di lokasi ini. Kalau gak salah lakonnya : "Shinta Obong". Pertunjukan di siang hari.
  • Ketika SD saya aktif menari traditional Indonesia dari berbagai daerah. Sekarang saya merasa perlu aktif berolah raga, namun setelah saya pikir lagi , lebih baik saya kembali aktif berlatih tari Bali dan tari Jawa sebagai salah 1 cara untuk menjaga kesehatan. Ketika SD saya beberapa kali pentas di TMII . Oleh karenanya tanggal 12 Juni 2011 saya bernostalgia ketika usai menghadiri akad nikah tersebut kami berempat (dengan Hyundai Avega milik ibu dan dikendarai Mbak Lien) berkeliling TMII ;-)

Dulu belum ada camdig,jadi gak ngerti kalau hasil fotonya blur total.Tapi masih tetap terlihat khan saya menarikan Tari Golek di pernikahan Mbak Nti di Kebumen JaTeng?

Curcol : Pengen banget nonton live 'Matah Ati'. Karena pas pementasan di TIM saya lagi hectic sama kerjaan...Ada lagiii duuung ..

Sunday 19 June 2011

Gaya Hidup Modern : Cinta Seni Traditional Indonesia


Gaya hidup modern?! Mencintai seni dan budaya traditional Indonesia dong....Itu nama-nya sosialita sejati! Hidupkan budaya dan wisata Indonesia yang melimpah ruah dan tiada yang menandingi. Tuhan menganugrahkan bumi Indonesia dengan kelimpahan keindahan yang tiada tara.

Salah satu cara adalah mendukung seni budaya Indonesia. Wayang orang! Alhamdulillah, keluarga saya adalah pecinta wayang Jawa. Tanggal 27 - 28 Mei 2011 bertepatan dengan hari ulang tahun saya, Seni dan Budaya Indonesia menghadiahkan kepada saya sebuah pertunjukan spektakuler pertama di dunia. Memadukan elemen hiburan,yakni sinema, wayang orang, wayang kulit, sinema dan orkestra. Wayang modern "Jabang Tetuko" : The Birth of The True Superhero hadir di Senayan City Ballroom Lantai 8. Tiket seharga @ Rp 1000.000 ,- sampai @ Rp 100.000 ,- terjual laris oleh masyarakat Indonesia. Ehmmm...saya ditraktir oleh kakak saya,Mbak Wien dengan tiket seharga @ Rp 250.000 ,-/orang . Kami ber-8 ( Mas Tunggal,Mbak Rita,Sekar,Seno,Ibu,Mbak Wien dan Mbak Dien yang sehari sebelumnya datang dari Belanda) menyaksikan hiburan yang musik-nya ditata oleh Deane Ogden, gak tanggung-tanggung Deane adalah penata musik film-film Hollywood, diantara hasil karyanya bisa didengar dalam film Surrogates (yang sungguh bukan adaptasi film Malam 1 Suro-nya Susana ;-D), Tron dan The Hitlist. Penata laga-nya juga dari "sono", Benjamin Rowe yang menata laga film Fast & Furious dan Transformer 3. Para pemain, tentunya dari Wayang Orang Bharata plus Ki Dalang Agus Sambowo pastinya berperan besar dalam lakon ini.

Melihat Gatot Kaca dan Batara Surya yang benar-benar melayang-layang (pakai tali pastinya) asyik banget.Keren! Nilai lebih lainnya di pementasan kali ini??? Di kanan kiri stage terdapat giant screen.Jadi saat Arjuna dan Karna (Putra Surya) rebutan alat pusaka mereka bertarung di stage, kemudian saat berlarian...di giant screen mereka juga tampak bertarung di outdoor alias semacam hutan gitu deh ;-D

Pertunjukan berlangsung hanya 1 jam. Agak risih sih menyaksikan wayang orang yang sedemikian keren namun tidak menggunakan bahasa Jawa. Tetapi pertunjukan ini sangat baik untuk generasi (sangat) muda untuk mengenal budaya traditional Indonesia. Hihihi,dalam hati saya ngomong : "Duuh,dari kemarin gue kerja keras semalam suntuk.Pulang dari kantor aja sampai jam 11-an gara2 FGD.Hiburannya cuma sejam dengan menyaksikan wayang.Biasanya sih orang pada nonton wayang semalam suntuk.Kerjanya???....hihihi,gak tau deh!"

Semalam (Sabtu, 18 Juni 2011) kami bertujuh (Saya, Ibu saya, Mbak Wien, Mas Yono, Arum,Fajar,Kany) menyaksikan kembali pagelaran di Gedung Kesenian Bharata Senen, dengan lakon "Wisanggeni Lahir". Ulasan-nya menyusul di tulisan saya berikutnya ya ;-)