Sunday 11 July 2010

(Spa) Nyalon yuuukk...


Berapa tahun ya saya off sebagai “cewek salon”?! Mungkin setelah pakai jilbab? Ah ,tapi tahun 2000 saya sempat “keluar masuk” salon saat tinggal di Kuta BALI. Beberapa salon di Denpasar yang memiliki pelayanan mandi susu sempat saya coba. Sebelum memakai jilbab setidaknya 2 – 3kali perminggu saya ke salon – dari catok rambut sambil memberi nuansa burgundy pada rambut...minimal ngoles Proteline ..hahhaha.

Tahun 2010 saya bertekad untuk menjadi ‘cewek salon/spa’ kembali. Positif? Pemborosan?! Gak tuh! Justru menguntungkan karena saya bisa menambah wawasan tentang service dan teknik pegembangan usaha kesehatan dan kecantikan yang sedang saya jalani.
Menggigil di Salon
Sabtu, 19 Jni 2010 sepulang lunch dari Sate Blora Cirebon di Rawamangun saya dan Galuh menuju salon yang jaraknya sekitra 500 meter dari rumah saya. Jalan kaki?! No,dengan gaya princess-nya kami berdia naik Toyota Altis yang dikendarai Galuh. (Maafkan kami,Bumi...)
‘Body Fresh Salon & Reflexology’ : kami langsung dilayani dengan sigap. Saya en Galuh langsung ke masing-masing bilik bercat ungu dengan tirai kain ala Pekalongan bermotif kupu-kupu pink. Chick deh...Saya ganti baju dengan kemben untuk creambath dan Galuh body massage.
Saya pilih creambath menggunakan susu yang konon dapat menghaluskan rambut. Hahaha..baru saya coba neh ‘creambath susu’. Dulu sih saya biasa coba dengan kemiri yang menghitamkan ramput atau alpukat. Plus Proteline! Tidak terlalu aneh dibanding ibu sahabat saya yang kalau creambath “semua isi dapur” nemplok di kepalanya (alpukat, kemiri, ginseng, telor ayam,dan sebagainya.Asli, bukan cream olahan pabrik.) Sapai saya pernah bilang,”Tambahin minyak goreng, nggak sekalian digoreng tuh kepala,Tante?!”
Coba kali ini tanpa hair steamer (Ini yang kusuka! Emangnye kepala gue boneless chicken?! ;-p). Rambut ditutup dengan handuk hangat lalu saya langsung ke bilik ungu tempat ganti kemben tanpa dicuci rambutnya. Selesai? Nggak dong karena berikutnya saya dilulur. Masih dengan therapist yang sama,pijatannya mantap. Therapist menanyakan lulur apa yang sya inginkan. Saya pilih lulur coklat...hiiiyyaaa..keluar dari salon rasa gue ‘susu coklat’ dung!? ;-p
Ritual pijat dan lulur selesai. Saya digiring ke ruang steam seukuran 1 KBU wartel berisi mesin body steam. Hhhmmm..beneran dimasak neh body. Brrr...sebelum saya masuk steam, saya menggigil antara kedinginan dan ngebayangin nanti saya bakal diuber sama kucing di rumah neh. Saya wanti-wanti agar tak terlalu lama di alat steam. Keluar dari alat steam masih menggigil...langsung mandi. Selesai mandi body saya lumri dengan milk goat lotion. Galuh yang sudah selesai di blow catok menanti gelisah, takut kehabisan nonton...deeeuuu!

Saturday 10 July 2010

Postcard Indonesia...Dimana Gerangan?

Ini cerita tentang kekesalan kakakku yang 11 - 28 Juni 2010 berlibur ke Indonesia setelah 17 tahun bermukim di negeri yang tahun ini masuk final Worldcup...halah ngomong negeri Belanda aja kok muter-muternya pakek ke Worldcup segala? hehehe...
Sejak kecil kami sekeluarga memang gemar menulis, at least menulis postcard dan dikirim ke kerabat , teman-teman atau sahabat pena yang belum pernah bertemu. Jikalau kami berlibur ke suatu tempat, dipastikan kami akan mengirim postcard bergambar destinasi kami. Kebiasaan ini terkikis oleh kemajuan zaman, dimana orang-orang banyak yang lebih memanfaatkan email, sms atau network social lain yang lebih "canggih".
Hohoho...karena inilah kakak saya "ngamuk-ngamuk" ketika dia ingin mengirimkan postcard bergambar keindahan Jakarta ke teman-temannya di negeri kincir angin tersebut. Sekedar 'say hello' dan mengabarkan bahwa dia telah berada di Indonesia tercinta. Kami membantunya mencari postcard tersebut di beberapa toko buku terbesar di Indonesia (bahkan salah satunya toko buku terbesar se-Asia Tenggara!), tetapi dengan kecewanya kami mendapat jawaban yang tidak kami harapkan. Jangankan menemukan postcard bergambarkan kota Jakarta yang sedang berulang tahun, para penjaga toko tersebut saja kebingungan dan tiada mengerti apa yang namanya postcard!!! Kami diantar ke bagian 'post it' alias kertas-kertas kecil, biasa untuk menulis pesan singkat yang di tempel.
Oooohh, God...kata kakak saya masyarakat Indonesia umumnya sudah banyak yang keblinger oleh teknologi! Seharusnya bisa memilah-milah mana yang harus dilestarikan dan mana yang tidak....Negara-negara di Eropa saja tetap mempertahankan kebiasaan berkiriman postcard bergambar keindahan negeri mereka ke teman atau kerabatnya. "Bagaimana dunia pariwisata Indonesia dapat berkembang secara pesat kalau gini caranya?!"
Ketika kami menginap di hotel berbintang-pun lagi-lagi kami tidak menemukan postcard yang diharapkan oleh kakak saya. Ketika kami katakan bahwa "Toch, kamu lebih dulu sampai ke Belanda dibandingkan postcard yang kamu kirim....", kakak saya tetap tidak peduli. Ia sangat geregetan dengan hal ini...demikian pula dengan saya.
Aaaarrghhh...saya jadi ingat kebiasaan saya dahulu, mengoleksi aneka postcard yang dikirimkan oleh teman-teman atau sahabat pena. Sebagian masih saya simpan, bahkan jika saya menginap disuatu tempat, maka saya akan mengirimkan postcard bergambar tempat tersebut ke diri saya sendiri yang saya tuliskan sekelumit pengalaman saya di tempat tersebut- di kirim melalui post. Sehingga disaat saya sudah sampai di tempat tinggal, dan menerimanya, saya tersenyum-senyum mengingat kenangan indah selama saya traveling di tempat tersebut.
Apabila saya menerima kiriman postcard dari teman atau kerabat...ah alangkah gembiranya, wawasan saya tentang tempat tersebut bertambah dari perangko dan goresan tulisan yang ditulis dengan perasaan.
Memang teknologi telah canggih...tetapi postcard masih tetap dibutuhkan. Kalau kita memiliki impian, tulislah impianmu dengan tulisan tangan...yaaah, energi melalui tulisan tangan memang berbeda dengan ketikan di keyboard komputer atau keypad handphone.
Kini...saya mengirim PM atau YM ke banyak teman saya yang berada di luar negeri, meminta agar mereka mengirimkan postcard melalui post. Alhamdulillah mereka mengirimkannya dengan ketulusan. Mulai saat ini saya akan mengirimkan postcard ke teman-teman serta berkirim surat melalui post...dan lebaran nanti saya akan ke Pasar Baru, memesan kartu lebaran untuk mengucapkan lebaran dan permohonan maaf ke kerabat dan teman-teman.
Berkirim surat dan postcard juga bisa memajukan pariwisata Indonesia...Yuk kirim-kirim postcard bergambar keindahan Indonesia ke teman-teman di luar negeri! Biar Pak Post mereka juga bisa melihat keindahan Indonesia...kalau via internet khan hanya orang-orang tertentu yang bisa melihatnya.
Tukeran postcard yuuk!! ;-)

http://copicopi.wordpress.com/2008/03/09/koleksi-postcard-qu/
Oh ya...saya lihat ada lagi nih cewek Indonesia yang koleksi postcard.Foto koleksinya saya cantumin sementara disini deh, sebelum saya memotret koleksi postcard yang saya miliki ;-)


http://firabas.multiply.com/journal/item/189
Fira Basuki yang penulis itu juga koleksi postcard. Artikelnya bisa dibaca di multiply-nya.