Showing posts with label wisata keluarga. Show all posts
Showing posts with label wisata keluarga. Show all posts

Wednesday, 16 August 2017

Pantai Menganti Kebumen , Suatu Hari Aku Akan Kembali

Banyak hal yang bisa saya ceritakan tentang Kebumen, diantaranya kuliner Sate Ambal, Benteng Van der Wijk, Rumah masa kecil Ibu Martha Tilaar, Goa Jati Jajar, sarang burung Walet dan berbagai pantai Selatan yang indah membentang. Tetapi kali ini saya hanya ingin bercerita mengenai objek wisata baru yang dibuka untuk umum di tahun 2011, yaitu : Pantai Menganti.

Pantai Menganti, Suatu Hari Aku Akan Kembali
Dari beberapa sumber bacaan di internet, saya mendapat informasi bahwa Pantai Menganti merupakan salah satu New Zealand-nya Indonesia. Sebenarnya  "not fair" jika ada pernyataan seperti itu. Secara nggak elok kita membandingkan negeri pertiwi nan cantik ini dengan negeri lain. Berhubung saya pernah tinggal di Auckland New Zealand (sehingga nyaris menganggap bahwa NZ merupakan kampung halaman), maka saya penasaran dengan pernyataan yang "not fair" itu. Apalagi Kebumen adalah juga nyaris saya anggap kampung halaman karena Nenek dan Kakek dimakamkan di daerah ini, dan almarhum Ayah masih memiliki sawah dan kebun di beberapa kelurahan hingga sekarang. Assisten Rumah Tangga dan Business Assisten kami juga berasal dari Kebumen.
Loh kok ceritanya sampai kemana2??? Padahal tadi khan bilang bahwa hanya mau cerita tentang Pantai Menganti? Yaaa, ini diantara penyebab hasrat berkunjung ke Pantai Menganti begitu tinggi. Memiliki kaitan emosional yang tinggi terhadap Kebumen, serta sering ditulis sebagai NZ-nya Indonesia. Kebangetan khan kalau saya nggak berkunjung kesana.

Arah ke Mercusuar Tj Karangbata Menganti (Pic. @balqis57)

Sunday, 24 July 2016

Menghirup Damai Di Pesona Alam Resort and Spa

Hadiah voucher menginap di Pesona Alam Resort yang saya dapatkan saat menjadi Pemenang Pertama Bengawan Solo Coffee Indonesia Review Competition akan berakhir tanggal 19 Maret 2016. Sehari sebelum batas waktu, tanggal 18 Maret 2016 saya memanfaatkan complimentary tersebut bersama Amel and her Mom. Berangkat dari Pasar Minggu jam 5-an sore, setelah Amel's Mom pulang dari kerja-nya. Detik menjelang berangkat mereka berdua masih pilah pilih tas untuk packing, setelah itu kami pilah pilih mobil yang akan kami pakai,antara Honda Odyssey, Suzuki Karimun dan Nisan Go+ . Pilihan akhir-pun ke Suzuki Karimun yang memang bawaan Amel sehari-hari. Semoga kuat nanjak yach nih mobil :)


Bertindak sebagai driver sore-malam itu adalah Amel's Mom. Saya duduk di kursi belakang sambil mengemil aneka cemilan instan yang dibawa Amel. Sebenarnya sih nggak terlalu doyan dengan aneka cemilan/keripik/cips instan nan penuh pewarna,penyedap dan pengawet, tetapi berhubung lapar...jadi hajar aja dah! Sampai akhirnya kami tiba di Jln Raya Puncak dan mampir makan di Warung Sate Shinta.


Sekitar pukul 8-an kami tiba di Pesona Alam Resort and Spa. Memasuki gerbang Pesona Alam Sedayu dari Jln Raya Taman Safari kami menyusuri hutan pinus. Pesona Alam Sedayu adalah sebuah kawasan dengn luas sekitar 45 ha yang di dominasi alam bebas yang sangat indah. Di sisi jalan nampak villa, dan menujulah kami ke lobby. Saya check in bersama Amel sambil melihat suasana malam di lobby. Terdengar denting nyanyian khas Parahyangan dan saat check in petugas wanita memberikan saya dan Amel secangkir kecil bajigur yang langsung saya tenggak!

Kamar deluxe dengan nomor kamar 550 di lantai 5 kami dapatkan. Kamarnya luas (Ya eyalaaah, secara bintang 4 gitu loh nih hotel. Terdapat sofa panjang dibawah tv flat. Dinding di atas tempat tidur terdapat foto perkebunan teh dengan seekor kuda dan petani-nya. Di dekat meja rias yang bisa merangkap meja kerja terdapat safe deposit box serta kulkas berpintu kaca transparant. Modern and clean. Gantungan pintunya menarik, hingga membuat Amel's Mom tertarik dan membayarnya untuk dibawa pulang!

Jam sebelasan sambil menyaksikan Voice dari channel RCTI kami memesan makan diantar ke kamar (Room Service). Mendadak lapar euy! Makan Mie Goreng dan Lumpia sepertinya asyik..so emang berasa nikmatnya deh makan menjelang tengah malam di kamar...hehehe,padahal sebenarnya udah dinner khan tadi :D

Dinner Part 2 :D


Breakfast di  The Banyan All Day Dining Cafe
Pagi-pagi sekali Amel dan her Mom berenang. Sedangkan saya di kamar menikmati wifi yang lumayan baik. Asyik dan kesempatan khan chatting dengan My Lovely di Auckland. Niat hati menginap disini bersamanya, tapi apa daya...masih ada kerjaan dan belum dapet penerbangan yang cocok.



Setelah selesai berenang saya dan Amel menuju resto untuk sarapan. Makanan dan minuman disediakan prasmanan, seperti biasanya di hotel berbintang 3-5 lainnya. Banyak turis keluarga asal Saudi Arabia yang juga sarapan...hihihi...kami malah kepo ngelirikin cara makan para ibu itu karena mereka bercadar. Tetapi ada aja tuh yang dengan cuek-nya melepas cadar dan menikmati makanan tanpa peduli di sekitarnya non-muhrim. Melihat wanita bercadar di hotel berbintang jadi ingat tokoh Aisyah di novel/film 'Ayat Ayat Cinta'-nya Kang Abik...Eaaalah, lagi kepikir gitu kok tiba-tiba pencipta tokoh Aisyah mention saya di twitter pas saya sedang breakfast ini...hehehe...*Tuh,peringatan supaya nggak kepo sama orang lain! Fokus aja sama makanan kita...hehehe

Hayo,Anna,bersyukur dan fokus sm sarapannya...Jgn ngekepo'in org lain :D
Menurut saya yang sudah keluar masuk di ratusan resto hotel menu makanan pagi itu tidak terlalu bervariasi. Saya "kepentok" oleh daging asap atau daging olahan yang tidak saya sukai. Entahlah mungkin hanya pagi itu makanan terbanyaknya menyajikan daging olahan ini. Sedangkan saya anti dengan yang namanya daging asap dan sosis. Dengan diiringi lagu-lagu Jawa Barat sayup-sayup, saya membayangkan beraneka makanan traditional Indonesia tersaji di sini. Terhibur sih oleh Mbok Jamu yang berada di sana!


Tetapi sungguh pelayanan di resto ini begitu "cekatan", karena ketika saya dan Amel sedang mengambil makanan dan minuman lagi, begitu kembali ke meja semuanya telah diangkut. Waduuuh, padahal di piring dan gelas yang kami tinggalkan di meja masih penuh makanan dan minuman. Tak lama kemudian meja di sebelah saya ada orang yang berteriak-teriak ke pelayan yang sepertinya sedang membersihkan meja tersebut. Oalah, ternyata tamu yang teriak itu cangkir kopinya yang masih penuh sedang diangkut oleh pelayan itu...hahaha...padahal itu tamu sejenak keluar ruangan untuk memotret sambil menunggu kopinya agak dingin...hihihi....

Bersepeda dan Berkuda

Yes, sebelum check out kami bertiga meminjam sepeda dari hotel dan Amel's Mom menyewa kuda dengan biaya Rp 90.000 memasuki hutan pinus serta berkeliling di area resort. Dengan menggunakan golf car kami menuju Club Huis yang sudah saya posting di blog ini (Baca : Menghirup Kedamaian di CLUB HUIS at Pesona Alam )

Alamat Pesona Alam Resort & Spa 
Jln Taman Safari No 101
Kp Baru Tegal
Desa Cibeureum
Bogor 16750
+62 251 8217111

Wednesday, 29 October 2014

Weekend @ Hotel Salak The Heritage Bogor

Entah berapa kali saya mondar mandir di depan hotel berbintang 4 yang terletak di seberang Istana Kepresidenan Bogor. Pastinya sering! Bahkan saya pernah singgah di salah satu cafe yang terdapat di hotel ini bersama kawan dan adiknya menikmati kudapan ala negeri Belanda seperti Bitter Ballen, Poffertjes, Kroket dan lain-nya.
Yang pasti ada dong keinginan di hati untuk bermalam di hotel papan atas ini setiap melewatinya. Mungkin 9 tahunan keinginan tersebut tertanam, akhirnya tanggal 24 October 2014 hari Jumat keinginan tersebut terwujud! Yes, done! Satu daftar impian saya tercoret lagi, rasanya impian 9 tahun yang lalu – yakni “Menginap di 99 Hotel Berbintang” telah terlampaui dalam hidup saya. Alhamdulillah...
Siang itu saya, Mr.G, Dian,Hana dan nenek kakeknya (so kami berenam) berangkat dari Pondok Gede dengan Ertiga. Awalnya kami mendapat hanya 2 kamar, ini yang membuat saya terbengong-bengong. Lah gue harus tidur sekamar dengan Mr.G and Dian gituh???!! Syukurlah setelah dinner kami mendapat extra 1 kamar. Yes lagi, saya tidur sekamar sendiri. Asyiiiik,,,Bisa malam 1 Suro-an, eh malam tahun baru-an Islam alias Muharram dengan MAHACinta. Love You, Allah....Muaaah...muaaah. Penuh berkahnya kehidupan saya semata karena-Mu.
Saya mendapat kamar di lantai 2, dan mereka mendapat 2 kamar berhadapan di lantai 5. View dari jendela kamar yang saya tempati adalah jalan samping hotel dan parkir mobil,pas dimana mobil Ertiga terparkir. Sempat nyelutuk tuh,”Halaah, jadi aku sekalian jagain mobil nih semaleman?!” Hihihihi...udah bagus banget deh daripada tidur di dalam mobil yang terparkir di hotel. Gak lucu khan impiannya tercapai tapi dengan catatan “Menginap di (mobil terparkir di) 99 hotel berbintang” :p


Dinner at Raflesia Lounge



Sebelum dinner saya menyaksikan acara televisi di kamar Mr.G sambil menikmati WiFi pada tab. Menuju Raflesia Lounge sudah lebih dari jam 7 malam, tapi belum ada satu-pun tamu yang datang. Pilihan saya untuk makan malam ala prasmanan adalah : Bajigur + Kacang Bogor (Sedaaaap, karena saya sudah lama tidak nemu kacang ini), Asinan Bogor, Nasi Goreng, Cumi Bumbu Bali dan Soup Tom Yam. Itu saja sudah cukup kok, walaupun banyak menu lainnya yang tersedia. Setelah dinner masih ditawarin Klapertaart oleh Dian :D Awalnya saya pilih varian Duren, tapi Bumil yang satu ini protes karena tidak tahan aroma-nya. Saya mau pilih varian lainnya, eh Bumil ini kok pasang tampang gimanaaa gituh. Atas permintaannya saya memilih varian original, saya-pun memberangut (bercanda),”Ngapain nawar-nawarin varian apa yang kumau?! Mendingan tadi langsung aja kamu pilihin aku yang original!” Ibu hamil itu-pun cekikikan sambil membayar pesanan kami.

Sampai di kamar saya menyaksikan televisi (lagi!). Jadi bisa menyaksikan program “Rising Star” di RCTI. Penasaran sama acara ini, tapi selama ini saya memang tidak sempat menonton televisi di rumah. Aaaiiih, seorang kontestan menyanyikan lagu kenangan saya di Auckland, yakni “Teach Me How To Dream”. Nyanyi-nya keren, padahal itu lagu lebih tua dari usia tuh anak yang masih berusia 15 tahun. Top banget deh Pak De Achmad Dhani dan Om Bebby Romeo yang memilihkan lagu ini untuknya.
Pukul 1-an dini hari saya baru tertidur pulas. Good night, Lovely Bogor. ZzzzZZZzzzz....


Breakfast at Binnenhof Restaurant

Biasanya saya breakfast di hotel pada jam 6-7 pagi, tetapi karena Hana en her Mom belum bangun dari tidurnya maka kali ini kami menuju tempat BF saat jam sudah hampir menunjukkan jam 9. Syukurnya makanan masih banyak tersedia, karena kalau di beberapa hotel – khususnya pada saat liburan, jam 8an pagi makanan sudah banyak yang habis.
Berbeda tempat dengan dinner, kali ini kami breakfast di Binnenhof Restaurant.
Saya langsung mengambil Lontong Sayur, kemudian susul menyusul masuk ke perut saya adalah Mie Kocok, Nasi Goreng Udang dan Waffle. Total 4 porsi 4 jenis makanan berbeda...hehehe...Saya ambil porsinya kecil kok, barangkali ¼ porsi ukuran orang ambil umumnya. Jadi pas 1 porsi khan saya makannya pagi itu...hehehe

Seusai breakfast kami menuju seberang hotel. Kali ini membeli wortel dan kangkung untuk disedekahkan kepada hewan Rusa yang berada di taman istana. Pengalaman baru bagi saya...hehehe...ini mah karena ada Hana aja :D
Menyeberang jalan nan ramai kami dibantu oleh petugas hotel yang memberhentikan kendaraan yang melintas untuk memberi jalan kepada kami. Terima kasih,Pak :)
Sampai di kamar jam setengah 11. Masih ada waktu 1,5 jam dari waktu check out. Saya ingin memanfaatkan-nya dengan menonton televisi. Mungkin bagi sebagian orang menonton televisi adalah hal yang biasa, tetapi buat saya....duuuh beneran, saya tidak mudah menyaksikan acara televisi dengan santai di rumah. Di rumah saya lebih senang memanfaatkan waktu luang untuk membaca buku dan majalah yang jumlahnya beribu-ribu (Banyak yang belum sempat saya baca juga!) atau menulis, berinternet atau mengerjakan bisnis network marketing kecantikan en body care yang sedang saya tekuni. Ikutan yuk! :D Info KLIK. Selain itu televisi di rumah juga gambarnya kurang bagus, televisinya juga nggak canggih sih. Belum minat beli televisi yang canggih. Toh kalau ada acara televisi yang ingin saya saksikan dengan “serius” saya lebih pilih meluangkan waktu dan nonton secara LIVE. Seperti nonton : XFactor, Nguber juri Master Chef, Miss Indonesia, Dahsyat,dll.
Eh, sayangnya televisi di kamar yang saya tempati ketika saya balik seusai BF tidak ada gambarnya. Semut-semut pada berkerumun di layar televisi. Saya hubungi Operator hotel, eh sampai 15 menit tidak ada petugas yang datang. Saya hubungi kembali, eh baru deh ada teknisi yang datang. Ngutak atik remote control, en ternyata petugas tersebut tidak dapat mengembalikan gambar di tv. Petugas itu keluar kamar dan mengatakan,”Akan saya check dari operator pusat, Bu. Sepertinya ini harus di service dari operator.” Tetapi sampai saya check out hotel petugas tersebut tidak kembali ke kamar dan tidak ada berita tentang service televisi kamar. Ya sudah-laaah, emang “nggak boleh” nonton tipi kali ya saya? Hehehe...

Monday, 20 October 2014

Ceria di Pantai Carita Bersama Lansia

Setelah beberapa bulan lalu saya ikutan ke Bandung dengan para veteran, kali ini bertiga dengan kakak saya berwisata ke Pantai Carita Banten bersama dengan para lansia terhormat...hehehe. Inget kartun kocak yang cerita tentang manula berwisata dan banyak "kenorak"-an yang terjadi. Kali ini beda! Para sesepuh yang wisata bersama saya adalah para pensiunan pejabat tinggi yang sering wara wiri keluar negeri. Salut dengan semangat mereka!



Senin, 13 Oktober 2014 Bis Big Bird mereka sewa untuk mengantar kami. Kami yang masih muda aja udah ngedrop karena bis terlambat datang, tapi mereka usia 70-an, ada yang 80-an (bahkan ada yang memasuki usia 90!) tetap semangat. Bis melaju di jalan tol, saya tertidur dan terbangun di pintu tol Cilegon. Melewati kawasan industri Krakatau Steel Chandra Asri Semen Padang. Kawasan wisata Anyer, kemudian Karang Bolong. Setelah itu memasuki wilayah Pandeglang Kecamatan Carita. Setelah sempat sedikit bablas akhirnya rombongan kami (total 36 peserta) tiba di villa milik keluarga menteri di era Presiden Soeharto, Presiden RI 2. Villa ini akan menjadi penginapan kami sebagian di hotel di dekat Villa yang terletak pas di pinggir pantai Carita.

Hohoho....lucky me saya beserta 2 kakak, Mbak Yayuk dan Bude Dhani mendapat kamar besar di lantai 2 villa tersebut. Kamar yang luas dan memiliki teras yang menghadap ke lautan dan kolam renang! Mantap! Bude Dhani yang telah menginjak usia 73 tahun tampak duduk di teras memandangi lautan dengan sorot mata penuh arti sambil menghembuskan rokok-nya. Hhhmmm, maklum, suami beliau seorang penerbang tewas ketika tugas dan jenazah serta pesawat terbangnya di temukan di laut. Ketika itu usia beliau 31 tahun dan suaminya 38 tahun. Sampai usia 73 tahun beliau tidak menikah kembali, membesarkan ke-2 anaknya yang kini telah sukses.

Baru ngerti kalau cowok yang berdiri paling kanan adalah Drummer profesional yang dulu sempat sering saya dengar namanya

Selama berada di villa kami makan besar. Berasa pesta deh, semua unsur makanan ada - ayam, daging sapi dan pastinya hampir semua seafood dengan berbagai menu disajikan kepada kami. Dessert dan kue-nya juga buaaanyaaak! Alhamdulillah...puuuaaas, menu restaurant kalah *Restaurant mana ;p
Keesokan hari setelah mandi dan sarapan saya ke pantai. Sekedar main air. Ditawarin berperahu dan banana boat tetapi Mbak Yayuk khawatir dengan ombak yang besaaar. Duh sebenarnya saya sih kepengen berperahu ria ke pulang seberang mengarungi lautan, sekalian berbagi dengan tukang perahu di sana khan. Apalagi mereka mematok harga yang reasonable ) Semoga mereka mendapat keberkahan rezeki selain dari kami deh yaa. Amin.

Seusai makan siang kami berkemas untuk kembali ke Jakarta, karena pemilik villa - istri mentri era Presiden Soeharto dan anaknya pengusaha property besar ada meeting ba'da Maghrib. Hebat ya, 86 tahun masih energik dan produktif. Beliau menggunakan mobil pribadi dikawal dengan 2 - 3 mobil yang diisi oleh pengawal dan para assisten-nya. Terima kasih, Bu untuk suguhan-nya, Ibu benar-benar memuliakan tamu :)

Tuesday, 1 May 2012

Horee...Taman Safari Indonesia

Hanya dalam tempo 2 minggu "simpanan" keinginan pikiran terwujud! Yeaah, Taman Safari Indonesia! Beberapa tahun lalu saya pernah bermalam di Safari Garden Hotel (*4), kali ini Mbak Lien sebagai tuan rumah yang berulang tahun membooking 1 bungalow 3 kamar dengan rate Rp 1.500.000 ,-/night di Taman Safari Lodge (Penginapan di area Taman Safari Indonesia).
Longweekend, 24 Maret 2012 saya berangkat dari Pulomas. Menumpang Innova-nya Mbak Yoen. Kami berangkat di mobil tersebut : Mbak Yoen, Pandu, Ibu, Mbak Nana, Owien dan Mbak Lien. Yang menyetir sopirnya Mbak Yoen. Mereka berniat langsung kembali ke Jakarta.

Makan siang di salah 1 resto dekat TSI


Menanti waktu check in yg jam 2 siang. Maen ayunan duyyuuu...

Menjelang sore saya, Mbak Wien, Asti dan Ariel berenang di kolam renang Taman Safari Bungalow/Caravan di sebelah restaurant yang keesokan paginya dipakai untuk breakfast tamu yang menginap. Kolam renangnya nggak dalam, dan terdapat jacuzi. Kami tidak memanfaatkan jacuzy sore itu, tapi keesokan harinya Gege, Hana, Dian dan Kany yang justru memanfaatkan.

Kecipak Kecipuk....Saya-pun maen aiiiirr....

Keesokan harinya yang breakfast di restaurantnya : Saya, Gege, Dian, Fajar, Hana, Dian's Dad,,,en Kany's Mom yang hanya mengambil setangkup roti dan membawanya ke bungalow. Setelah breakfast dan membeli beberapa pernak-pernik di minimarket beberapa diantara kami berenang hingga waktunya check out, dan siangnya kami masih berjalan-jalan di Taman Safari Indonesia nan ramaiiiiiii...

Check out dari bungalow en menuju TSI


Sebelum kelupaan saya mau mengatakan bahwa Taman Safari Indonesia ini kalau ditata dengan jujur,disiplin, tanggung jawab, adil, peduli dan kerjasama bakal jadi object wisata yang paling cihuy di dunia! Waduw...waktu ke Jurong Bird Singapore saya nih sampai terkaget-kaget waktu naik monorail. Ekeh pikir perjalanannya jauh dan areanya segede gambreng, ternyata duuh masih lebih besar Ragunan deh. Waktu diajak tourguide ke air terjun dan dijelaskan bahwa air terjun tersebut merupakan daya tarik alam Singapore saya melongo dan dalam hati berkata,"Sekampung-kampungnya desa di negara gue, air pancuran di selokannya lebih oke dibanding air terjun ini..."
Pengalaman berkesan dapat kita dapatkan dengan berkeliling mengendarai gajah, Rp 250.000 ,- kita persiapakan untuk pengalaman unik, berkesan dan keren ini!

 Indonesia juga kaya akan satwa...seharusnya kita semua mengerti ini. Sayangilah satwa tersebut, karena satwa tersebut merupakan ciptaan Tuhan dengan tujuan tertentu. Menjaga kelestariannya akan berdampak sangat baik bagi kehidupan kita sebagai penghuni semesta ;-) Sisihkan uang kita untuk satwa ini yuk!

Help Our Wildlife : Masukkan uang kita ke kotak ini atau beli t-shirt di dekat kotak

Ada Onta di Indonesia

Friday, 3 September 2010

Obat Pening Bernama Rawa Pening




Sebagai anak yang seringkali diajak berpetualang ke daerah Jawa Tengah dan memiliki basecamp di Semarang dan Kebumen, maka sejak kecil saya seringkali melewati area wisata 'Rawa Pening' yang terletak di Jalan Raya Semarang - Salatiga di Ambarawa Kabupaten Semarang.
Saya tak ingat untuk keberapa kalinya saya berkunjung ke daerah ini. Memang seringkali melewati tetapi jarang menyempatkan diri untuk menikmati Rawa Pening lebih lama. Area wisata ini terasa mistis - apalagi ditambah dengan legenda-nya yang berhubungan dengan naga. Aaah, kaya rayanya negeriku!
Tahun 2008 saya dan Mas Tunggal keluarga sempat mampir ke area wisata ini. Menyewa perahu dan berkeliling di danau...or rawa kali yaaa, yang kenikmatannya justru jitu sebagai obat pening. Nggak percaya?!...Coba aja.Nggak ampuh?!...nyebur ajah! ;-D


Saturday, 8 May 2010

1st Indonesian Hot Air Balloon Adventure


Tanggal 28 Maret 2010 seusai acara di Pasar Rebo, Anna,Ibu, Mbak Lien, Mbak Nana dan Owien ke Sentul. Bukan berniat nengok ruko yang lagi dikontrakkin ke Een, tapi di Sentul lagi ada acara 1st Indonesian Hot Air Balloon Adventure. Acaranya tanggal 26 - 28 Maret 2010. Rameee banget. Mobil kami parkir di depan Mesjid Andalus , masih di kawasan Sentul City. Daerahnya sendiri bagi Anna nggak "asing" karena beberapa waktu Anna pernah tinggal disini.
Acara gede dan pertama di Indonesia ini sayangnya tidak maksimal. Banyak pengunjung yang kecewa dengan ketiadaannya aneka baloon tersebut. Katanya sih faktor cuaca yang menghalangi. Anna aja cuma bisa nyengir doang gak kebagian jatah menyaksikan baloon tersebut, tapi malah tambah cengar cengir mengingat aneka kejadian bersama Mr.AY dan Mr.Di disekitar Sentul City....Ah, Sentul City,tempat yang pada tanggal 26 - 28 Maret 2010 macet dan padat itu ternyata dapat "menyembunyikan" aneka kejadian antara saya dan 2 manusia itu...hehehe...
Selametlah si Owien karena baloon-nya gak terbang...di mobil tadi Anna ngomong ke dia,"Win, nanti aku mau motret kamu dengan gaya seperti Russel di film animasi UP yaaa....". Pastinya Owin ogahlah. Ngerti khan gayanya si Russel, anak pramuka di film UP??? Film yang Anna tonton berdua Rahyudhy di La Piazza Kelapa Gading.