Tuesday 16 June 2015

Mendadak Anyer Banten

Ceritanya saat liburan , Kamis – 14 May 2015, 9 anggota keluarga besar saya berkumpul. Makan siang, belanja cantik dan ngerumpi di Loka Cibubur. Kami menggunakan 2 mobil (New Xenia-nya Seno dan Mazda 2-nya Mbak Wien yang kedua-nya baru dibeli beberapa hari yang lalu). Setelah meninggalkan Loka Cibubur saya yang berada di Mazda 2 di telpon oleh Sekar di Xenia. Dia menawarkan apakah saya ingin ikut ke Anyer Banten. Hadeuuuh, kenapa nggak bilang dari tadi supaya saya ikut mobil Xenia? Karena sudah berada di tol Cijago, maka saya turun di ujung jalan toll dan menanti mobil Xenia muncul. Hehehe, sempet diklaksonin mobil dibelakangnya tuh. Duh, maap.

Seno and his family beserta saya kembali memasuki jalan toll dan kami menuju toll Tangerang. Rencana mau ngejar sunset, sekalian ngabisin kilometer mobil baru gitu. Sempat berhenti di rest area, saya dan Seno’s Mom melaksanakan shalat di masjid. Sedangkan Seno dan Sekar membeli beberapa minuman di Starbucks. Perjalanan di lanjutkan. Kami mengambil jalan yang berbeda ketika saya terakhir kali menuju Carita yang ceritanya DISINI.

Pukul 5 sore kami tiba di Anyer Area. Ramai...walaupun nggak sampai macet. Mobil kami memasuki “Pantai Pasir Putih SIRIH Tanpa Karang Anyer”. Membayar tiket masuk sebesar Rp 50,000/mobil. Untuk parkir di pantai ini dikenakan tiket masuk, yaitu : Rp 15,000/orang bagi pejalan kaki, Rp 20,000/motor (Berarti kalau kamu jalan kaki ke pantai ini, mendingan masuknya numpang motor orang supaya lebih hemat :D), mobil kecil/minibus Rp 50,000 hingga bis besar Rp 600,000.


Untuk fasilitas rekreasi dikenakan biaya :
Lesehan Besar Rp 350,000 – Lesehan Kecil Rp 50,000 (Harga antara yang besar dan kecil tidak “proposional” yach?) – Banana Boat Rp 150,000/4 putaran - Parasailing Rp 200,000 – Donat Boat Rp 150,000/4 putaran – Perahu wisata Rp 10,000/orang – Motor ATV Rp 50,000 /15 menit – Jetsky Rp 150,000/15 menit – Selancar Rp 20,000/buah (Hah? Maksudnya buah apa sih?!)

Biaya Wisata Per-Paket Menuju Ke : Pulau Sangiang Rp 2,500,000 – Pulau Krakatau Rp 3,500,000 – Pulau Panaitan Rp 5,000,000 dan keliling tepi pantai Rp 150,000. Sungguh saya nggak mengerti apa yang dimaksud dengan “paket” di selebaran ini, dan rasanya kalau tidak dijelaskan bikin orang melongo gitu. Lah secara nominal kenapa sangat jauh lebih sedikit apabila kita plesiran di Singapore atau Vietnam yak?
Sedangkan roomrate losmen-nya berkisar dari harga Rp 150,000 (TV, Kipas angin) sampai Rp 1,200,000. Jiaah, namanya losmen kenapa sampai ada tariff Rp 1 juta? Hihihi, biar jelasnya silakan hubungi “sales” yang namanya tercantum di selebaran foto copy-an yang saya terima ketika membayar tiket masuk deh.
Di Pantai Pasir Putih Sirih ini kami hanya memarkir mobil sekitar 10 menit, saya hanya berfoto sejenak. Sedang ramai dan kami merasa kurang nyaman di sini. Dengan tagline “Keselamatan, Kenyamanan dan Ketertiban” kami sempat cekikikan melihat ada pengunjung parasailing dengan parasut yang bolong/sobek, kemudian saya hanya bisa nyengir bebek begitu melihat jetsky meluncur diantara pengunjung yang berenang. Meleng dikit yang renang bakalan kepentok jetsky dah!

Makan Malam di Club Bali Resort

Sementara hanya foto ini yang bisa saya pajang :D

Akhirnya kami menikmati sunset dari resto yang berada di Hawaii Club Bali Resort. Sekalian makan malam gaya barbeque. Gak usah cerita yak, soalnya foto-fotonya di tab yang lagi ngadat :D Doa'in aja supaya saya bisa memperoleh tablet dan camera yang oke supaya motret-motretnya asyik saat traveling. Sekalipun traveling dadakan :)