Showing posts with label seni dan budaya. Show all posts
Showing posts with label seni dan budaya. Show all posts

Monday, 22 August 2016

Indonesia Is Me, Kampanye Keren Dari Synthesis Development

Sepanjang Agustus 2016 Syntesis Development menggelar rangkaian acara bertajuk INDONESIA IS ME. Suatu pengaplikasian  strategi pemasaran yang sangat keren dari perusahaan pengembang besar di Indonesia yang memiliki beragam proyek di bidang properti, ritel, apartemen, perumahan, superblok, kantor dan hotel. Penyelenggaraan INDONESIA IS ME yang berlangsung dari tanggal 6 hingga 21 Agustus 2016 merupakan strategi cerdas bagi semua proyek property-nya yang turut terlibat di dalamnya. Tidak hanya itu, Syntesis Development juga melibatkan banyak bloggers dan berbagai komunitas lainnya.

Rangkaian acara inisitaif Synthesis Development ini mendukung program dan kegiatan budaya, pendidikan, kesehatan, sejarah, seni dan kuliner Indonesia  adalah : Local Taste Culinary yang diselenggarakan di Bassura City dan saya hadir pada acara tersebut ( Baca : Petualangan Kuliner INDONESIA IS ME di Mall Bassura ) dan di Synthesis Resicence Kemang pada tanggal 6 Agustus 2016. Tanggal 13 Agustus bertempat di SynthesisSquare Jln Gatot Subroto Jakarta Selatan dan Bassura City bloggers dari Blogger Perempuan diundang untuk menghadiri acara berthema ‘The Art, Beauty and Health’ dimana beraneka kerajinan dan benda seni di pamerkan kepada masyarakat serta beraneka seni gerak di selenggarakan. Suatu hal yang langka mengadakan menari traditional Indonesia  di pusat perbelanjaan di pusat perbelanjaan/mall. Siapapun dapat turut serta menari bersama. Kemudian tanggal 20 Agustus 2016 saya kembali ke Bassura City untuk menyaksikan dan mengikuti creatif talk film Pusaka Prajawangsa, sebuah proyek kreatif pemasaran Prajawangsa City.


Acara puncak Indonesia IS Me berlangsung tanggal 21 Agustus 2016 dengan diadakannya Synthesis Merdeka Ride. Pecinta olah raga – khususnya komunitas bersepeda merayakannya dengan bersepeda berkeliling sejumlah tik di kota Jakarta. Peserta dimulai di garis start, Synthesis Square Jln Gatot Subroto. Menutut Amelia Prayitno (Corporate Marketing and Communication General Manager Synthesis Development),”Synthesis Merdeka Ride merupakan bentuk dukungan Synthesis Development terhadap pengembangan olah raga sepeda. Synthesis Development ingin menjadi bagian dalam edukasi serta memotivasi masyarakat atas pentingnya olahraga dan gaya hidup sehat selaras dengan lingkungan, sebagai kebutuhan utama yang trendi, menyehatkan dan menyenangkan. Kegiatan ini sekaligus sebagai ajang pecinta olahraga sepeda menjalin komunikasi serta membangun hubungan sosial dengan banyak relasi dan komunitas.”
Saya membaca kepedulian Synthesis Development terhadap lingkungan dan masyarakat pada proyek mereka. Misalkan saja dengan pembangunan Bassura City, saya tidak mendengar kearoganan pihak pembangun terhadap sekitarnya. Terbukti Pasar Gembrong di dekatnya masih tetap beroperasi. Prajawangsa City juga akan membangun hutan kota seluas 7 hektar,  merupakan superblock satu-satunya di Jakarta yang memiliki area hijau atau taman kota seluas ini. Proyek sebelumnya telah sukses, keluarga saya telah membuktikannya dengan membeli unit apartment di Kalibata City. Merupakan investasi yang baik, dan banyak peminat untuk mengontraknya dengan harga yang terus meningkat karena sangat strategis. Melihat lokasi proyek yang dibangun Synthesis Development sudah dapat terlihat prospek-nya saat ini. Sangat jeli, sehingga tidak perlu sesumbar dengan proyek-proyek spektakuler yang dijanjikan kepada calon konsumen, namun kenyataannya hanya harapan semu seperti beberapa developer lainnya.


Synthesis Development justru dengan cerdasnya mengadakan rangkaian acara yang berguna bagi promosi bangsa dan negara ini, seperti Indonesia Is Me. Serta proyek kreatif-nya, film pendek “Pusaka Prajawangsa” merupakan promosi cerdas berkelas yang dilakukan. Melibatkan banyak pekerja kreatif yang reputasinya tidak diragukan lagi, seperti Alexander Thian, yang pernah saya dengar perkataannya bahwa ia tak akan menerima sembarangan tawaran proyek. Memang pada saat creatif talk yang diselenggarakan di Bassura City tanggal 20 Agustus 2016 ia mengatakan pula alasan mengapa dirinya menerima proyek film yang pada dasarnya memasarkan proyek ‘Prajawangsa City’ di Cijantung. 


Ketika saya menyaksikan film pendek tersebut bersama dengan Blogger Perempuan....yes, begitu cerdasnya film ini dibuat. Filofosi yang diambil dari kisah Prabu Prajawangsa yang menitahkan 8 karya digambarkan dalam film tersebut setelah 400 tahun berlalu. 8 masterpiece permohonan Prabu Prajawangsa dari Kerajaan Indraloka tersebut akhirnya akan mewujud beberapa tahun lalu di Cijantung Jakarta Timur dalam bentuk tower apartment.   

Film ini juga yang membuat saya penasaran untuk mengetahui apakah benar ada sejarah, legenda atau cerita pewayangan dari Prajawangsa beserta kerajaan Indraloka-nya. Andaipun tiada, maka hal ini berdampak baik bagi dunia pariwisata Indonesia pula, menambah kekayaan pariwisata dan juga masyarakat Indonesia akan terpatri akan nama Prajawangsa City. Hingga suatu saat apabila orang ditanya, apakah Prajawangsa maka mereka akan tertuju kepada Prajawangsa City dengan 8 masterpiece-nya di Cijantung Jakarta Timur. Sama halnya dengan apa yang kita ingat mengenai ‘Prambanan’ maka kita akan teringat lokasi wisata dengan patung Roro Jonggrang-nya. 


Brilliant sekali strategi pemasaran dari Synthesys Development. Sungguh mengangkat ke-Indonesia-an, Indonesia Is Me untuk berbagai pro mo kegiatan promosinya maupun produk-produknya.Untuk mengetahui promo dan aktifitas lainnya, silakan kunjungi link yang saya tuliskan pada tulisan ini :)

Monday, 20 June 2011

Wayang Orang Indonesia??? Kweeerreeeen....!


Saya siap menarikan Tari Golek di Anjungan JaTeng TMII

Hari gini gak mendukung wisata,seni,budaya Indonesia?! Ih, ndak gaul deh you! ;-p Kemane aje? Udah selesai gaul di mancanegara? Sempat cerita ke bulek-bulek kalau di Indonesia ada pagelaran wayang orang yang keren banget?? Bahkan salah 1-nya di selenggarakan di mall modern dengan harga tiket Rp 1 juta untuk kelas VIP-nya. Keren khan? Rakyat Indonesia jan sugih tenaaan...;-)

Hah?! Nggak ngerti? Weleh-weleh...please deh ah,Indonesia itu negeri yang diciptakan Tuhan dengan kekayaannya tidak tertandingi oleh negeri manapun. Sayangnya banyak masyarakatnya gak mensyukuri nikmat-Nya ini. Karena kaya-nya sampai kakak saya yang sudah puluhan tahun tinggal di Belanda "teriak" begitu melihat eskalator imut di pintu masuk Senayan City,"Hah??Ini khan pemborosan listrik! Siapa yang mau pakai eskalator sependek itu? Ini pasti satu-satu-nya di dunia ada eskalator sependek ini...". Dan kakak saya sempat bergidik begitu melihat seorang cowok muda kekar yang masuk ke Senayan City dengan menggunakan eskalator tersebut. Hehehe...

Setelah menyaksikan wayang orang modern yang ceritanya bisa dibaca disini, 3 minggu kemudian (Sabtu, 18 Juni 2011) saya dan keluarga menyaksikan Wayang Orang Bharata di Senen Jakarta Pusat - naik APV yang lumayan mudah mendapatkan parkir pada malam itu. Jalan Kalilio Senen juga tampak tenang - tak sesemraut di siang hari.
Lakon kali ini adalah "Wisanggeni Lahir". Pagelaran dibuka dengan tari "Gambyong Pareanom". ................Ya Allah nan maha Indah, kuteringat masa kecilku yang gemar menari Jawa ;-)

CANDRADIMUKA Untukmu, Gatot Kaca dan Wisanggeni


Sungguh,ini bukan bayi Gatot Kaca atau Wisanggeni saat saya membawakan Tari Bondan di Anjungan JaTeng TMII

Nonton 2x pementasan wayang orang dalam waktu gak sampai 1 bulan, keduanya lakon kelahiran 2 tokoh. Serunya lagi kedua-nya di cemplungin ke kawah candradimuka.
Disini saya baru 'ngeh' kalau Wisanggeni itu adalah anak dari Arjuna dan Dersonolo.
3 jam menyaksikan wayang orang tak terasa lama untuk saya yang mengerti bahasa Jawa. Apalagi banyak adegan kocak dari Batara Narada, Punakawan dan Wisanggeni. Namun untuk pengenalan wayang orang ke remaja saat ini sebaiknya lebih di persingkat. Bagi yang gak bisa boso Jowo...tenang aja, ada running text tentang masing-masing adegan kok ;-)

Join aja di FB Group : WO Bharata

My Dream :
  • Saya ingin turis-turis mancanegara memasukkan pementasan wayang orang merupakan kewajiban jika berkunjung ke Indonesia. Bharata Jakarta, Ngesti Pandhowo Semarang dan Sriwedari Surakarta bagai panggung Broadway yang dipenuhi oleh pecinta seni dan budaya dunia.
  • Walau 3/4 dunia sudah saya kelilingi, namun sekarang saya tidak ingin bermimpi menjadi duta pariwisata. Setidaknya impian saya kini "hanya" ingin agar wisata, seni dan budaya traditional Indonesia menjadi tuan rumah di bumi Nusantara.
My Past :
  • Hari Minggu 12 Juni 2011 saya , Mbak Lien, Ibu dan Mbak Nana menghadiri pernikahan di Sasono Adiguno TMII. Kami berempat justru hadir pada saat akad nikah - makan malam kami justru di Hema TIS. Hubungannya dengan wayang orang??? Ketika almarhum papie masih ada saya pernah diajak beliau menyaksikan wayang orang di lokasi ini. Kalau gak salah lakonnya : "Shinta Obong". Pertunjukan di siang hari.
  • Ketika SD saya aktif menari traditional Indonesia dari berbagai daerah. Sekarang saya merasa perlu aktif berolah raga, namun setelah saya pikir lagi , lebih baik saya kembali aktif berlatih tari Bali dan tari Jawa sebagai salah 1 cara untuk menjaga kesehatan. Ketika SD saya beberapa kali pentas di TMII . Oleh karenanya tanggal 12 Juni 2011 saya bernostalgia ketika usai menghadiri akad nikah tersebut kami berempat (dengan Hyundai Avega milik ibu dan dikendarai Mbak Lien) berkeliling TMII ;-)

Dulu belum ada camdig,jadi gak ngerti kalau hasil fotonya blur total.Tapi masih tetap terlihat khan saya menarikan Tari Golek di pernikahan Mbak Nti di Kebumen JaTeng?

Curcol : Pengen banget nonton live 'Matah Ati'. Karena pas pementasan di TIM saya lagi hectic sama kerjaan...Ada lagiii duuung ..

Sunday, 19 June 2011

Gaya Hidup Modern : Cinta Seni Traditional Indonesia


Gaya hidup modern?! Mencintai seni dan budaya traditional Indonesia dong....Itu nama-nya sosialita sejati! Hidupkan budaya dan wisata Indonesia yang melimpah ruah dan tiada yang menandingi. Tuhan menganugrahkan bumi Indonesia dengan kelimpahan keindahan yang tiada tara.

Salah satu cara adalah mendukung seni budaya Indonesia. Wayang orang! Alhamdulillah, keluarga saya adalah pecinta wayang Jawa. Tanggal 27 - 28 Mei 2011 bertepatan dengan hari ulang tahun saya, Seni dan Budaya Indonesia menghadiahkan kepada saya sebuah pertunjukan spektakuler pertama di dunia. Memadukan elemen hiburan,yakni sinema, wayang orang, wayang kulit, sinema dan orkestra. Wayang modern "Jabang Tetuko" : The Birth of The True Superhero hadir di Senayan City Ballroom Lantai 8. Tiket seharga @ Rp 1000.000 ,- sampai @ Rp 100.000 ,- terjual laris oleh masyarakat Indonesia. Ehmmm...saya ditraktir oleh kakak saya,Mbak Wien dengan tiket seharga @ Rp 250.000 ,-/orang . Kami ber-8 ( Mas Tunggal,Mbak Rita,Sekar,Seno,Ibu,Mbak Wien dan Mbak Dien yang sehari sebelumnya datang dari Belanda) menyaksikan hiburan yang musik-nya ditata oleh Deane Ogden, gak tanggung-tanggung Deane adalah penata musik film-film Hollywood, diantara hasil karyanya bisa didengar dalam film Surrogates (yang sungguh bukan adaptasi film Malam 1 Suro-nya Susana ;-D), Tron dan The Hitlist. Penata laga-nya juga dari "sono", Benjamin Rowe yang menata laga film Fast & Furious dan Transformer 3. Para pemain, tentunya dari Wayang Orang Bharata plus Ki Dalang Agus Sambowo pastinya berperan besar dalam lakon ini.

Melihat Gatot Kaca dan Batara Surya yang benar-benar melayang-layang (pakai tali pastinya) asyik banget.Keren! Nilai lebih lainnya di pementasan kali ini??? Di kanan kiri stage terdapat giant screen.Jadi saat Arjuna dan Karna (Putra Surya) rebutan alat pusaka mereka bertarung di stage, kemudian saat berlarian...di giant screen mereka juga tampak bertarung di outdoor alias semacam hutan gitu deh ;-D

Pertunjukan berlangsung hanya 1 jam. Agak risih sih menyaksikan wayang orang yang sedemikian keren namun tidak menggunakan bahasa Jawa. Tetapi pertunjukan ini sangat baik untuk generasi (sangat) muda untuk mengenal budaya traditional Indonesia. Hihihi,dalam hati saya ngomong : "Duuh,dari kemarin gue kerja keras semalam suntuk.Pulang dari kantor aja sampai jam 11-an gara2 FGD.Hiburannya cuma sejam dengan menyaksikan wayang.Biasanya sih orang pada nonton wayang semalam suntuk.Kerjanya???....hihihi,gak tau deh!"

Semalam (Sabtu, 18 Juni 2011) kami bertujuh (Saya, Ibu saya, Mbak Wien, Mas Yono, Arum,Fajar,Kany) menyaksikan kembali pagelaran di Gedung Kesenian Bharata Senen, dengan lakon "Wisanggeni Lahir". Ulasan-nya menyusul di tulisan saya berikutnya ya ;-)