Hello Wanderlust...
Kali ini saya ingin cerita
tentang akomodasi yang saya inapi saat saya dan Jeng Erny berada di Bangkok
Thailand. Hotel ini saya dapatkan dari travel agent yang kantor operasionalnya di
daerah Duren Sawit Jakarta Timur. Kami membeli paket Bangkok – Hua Hin dengan
beberapa pilihan akomodasi dengan harga yang berbeda pula. Kami pilih paket “Super
Hemat”. Hemat dengan kualitas hotel berbintang 3 , walaupun sebenarnya selisih
harganya tidak tinggi dengan yang kelas diatasnya. Jeng Erny bilang,”Khan kita
di hotel tinggal tidur aja, jadi nggak perlu yang harganya tinggi-tinggi deh!”
Sedangkan saya justru berpendapat, karena seharian kita berjalan-jalan dan
banyak beraktifitas di luar maka saya akan memilih tempat istirahat malamnya
yang aman dan nyaman agar istirahat kita berkualitas dan keesokan harinya kita
bisa beraktivitas dengan segar, sehat dan nyaman.
![]() |
Di Depan Hotel |
Saya percaya pihak travel agent
memberikan akomodasi yang baik. Walaupun nama paket-nya “Super Hemat” tetapi
itu super hemat bagi pangsa pasarnya yang tingkat sosial ekonominya menengah
deh. Thomson Hotel Huamark memang berada tidak di pusat kota dan tidak
dekat dengan stasiun BTS tetapi selama di Bangkok kami memang rencananya tidak
menggunakan transportasi umum. Kami akan selalu diantar jemput oleh van
dari travel agent saat melakukan perjalanan sesuai jadwal. Di sela waktu bebas, kami akan gunakan transportasi mobil online karena saya yakin
transportasi online di Bangkok Thailand memiliki tariff hampir sama dengan tariff transportasi online di Jakarta.
Nggak setinggi di Singapore!
![]() |
Lobby Hotel |
Check In Hotel
Kami tiba di hotel pukul 11an
pagi. Afee, tour guide kami melakukan check in. Ia hanya meminjam pasport
kami berdua. Setelah check in dan mendapat nomor kamar, Afee memberi informasi
bahwa kunci baru bisa kami dapatkan pukul 2 siang. Penerbangan pagi sampai di Bangkok adalah pilihan kami, maka setelah menjemput dan mengantar ke hotel Afee
dan driver meninggalkan kami. Acara hari itu bebas. Besok pagi Afee dan driver
akan menjemput kembali di hotel setelah sarapan dan mengantar kami berdua ke Hua
Hin.
Daripada menunggu hingga 2 jam di
lobby akhirnya kami memutuskan untuk city tour dengan menggunakan Grab Car.
Barang bawaan dititipkan ke front office hotel. Kami jalan-jalan ke DC Mall
dan Asiatique. Makan malam di Asiatique di salah satu resto yang ada di sana.
Baru lewat jam 9 malam kami kembali ke hotel dan masuk ke kamar.
Hotelnya tidak memiliki halaman
yang luas, tetapi ini justru sangat membuat nyaman tamu karena jika ingin naik
kendaraan kami tidak perlu berjalan jauh. Begitu membuka pintu lobby, kami
hanya berjalan beberapa langkah untuk masuk ke dalam kendaraan. Namun terdapat
beberapa meja kursi di teras hotel yang juga memberi kemudahan untuk tamu jika
menunggu kendaraan atau janjian dengan keluarga/teman/kenalan lain atau tour
guide. Nggak ribet cari-cari-an.
![]() |
Kamar yang kami tempati |
Kondisi Kamar
Bersih sesuai dengan standard
kebersihan hotel berbintang 3. Bahkan kamarnya relatif luas untuk standard
hotel berbintang 3 masa sekarang. Saat booking kamar hotel, saya sudah berpesan
agar kami diberi 2 bed single agar saya dan Jeng Erny dapat tidur leluasa tanpa
khawatir sikut-sikutan atau tendang-tendangan...hahaha...
Terdapat larangan meletakkan tas
(apalagi koper) di atas tempat tidur. Selain lemari yang besar, di kamar juga
tersedia meja multifungsi (bisa buat kerja dan bisa buat meja makan), meja rias
dengan cermin besar, kulkas kecil, teko pemanas air lengkap dengan kopi, gula
dan teh sachet plus air mineralnya. Sayangnya kami nggak menemukan sandal
kamar, padahal kami hanya membawa 1 sepatu. Itupun walk shoes...hahaha...
![]() |
Bathroom dan meja kaca di kamar |
Kami menginap di hotel ini selama
2 malam dengan kamar berbeda namun kondisi kamar sama. Oh ya, di kamar nggak
ada arah kiblat. Saat melihat web-nya saya melihat di hotel ini memiliki pray
room, tetapi saya nggak sempat bertanya dimana pray room-nya. Jadilah kami
sholat dengan feeling kemana arah kiblat. Haduh, pastikan aplikasimu tentang
agamamu terpasang dengan baik saat kamu melakukan perjalanan di lokasi yang jauh
dari rumah/masjid. Untuk waktu shalat saya bisa memperkirakan dengan lebih
tepat karena waktu antara Bangkok dan Jakarta tidak ada perbedaan. Juga bisa
lihat dari “matahari” :D
Breakfast di Restaurant Hotel
Lokasi restaurant hotel berada
tepat di depan front office dan sejajar dengan lobby. Menunya standard, ala
western breakfast ditambah Asian food yang nggak terlalu bikin saya semangat
menjelajah. Cuma ngelongok sebentar ke meja, maka saya sudah dapat melihat
menu-menu apa saja yang tersedia. Tetapi menu yang disajikan no pork dan no
lard. Jelas banget-lah karena saat breakfast restaurant ramai dengan Ibu-Ibu
berhijab asal Indonesia. Hotel ini memang terlihat menjadi favorit wisatawan Indonesia. Sepertinya 90% tamu asal Indonesia, walaupun dari
dialog dan gaya mereka terlihat bukan berasal dari Jakarta.
Mall dan Masjid Terdekat Hotel
Tepat di depan hotel adalah
parkiran The Mall Ramkhamhaeng. Di sana ada supermarket dan beraneka resto,
food court, fast food, dll. Walaupun mall-nya tak besar, namun lumayan lengkap
untuk membeli keperluan sehari-hari. Di mall ini kami juga menemukan dan
membeli Thai Tea Cha Tra Mue, brand teh
sejak tahun 1945. Padahal waktu di MBK dan sekitarnya kita cari-cari Thai Tea
brand ini, lah nemunya malah di depan hotel yang kami inapi.
Tak terlalu jauh dari hotel juga
terdapat Islamic Centre of Thailand.
Seusai sarapan di hotel saat hari terakhir kami berdua sempat ke Islamic Centre
of Thailand menggunakan jasa car online. Sempat mau coba jalan kaki, tetapi
sepertinya bakal ada nyebrang jalan besar gitu, jadi kami pilih pakai
transportasi online aja deh. Di jalan raya depan The Mall Ramkhamhaeng
trotoar-nya nggak asyik buat pejalan kaki. Daripada ada kejadian yang tidak
diinginkan (kaki ngejeblos di selokan misalnya) lebih baik keluar uang sambil
menghabiskan sisa bath di dompet plus memberi sedekah untuk
driver...hehehe...Saat kembali ke hotel, drivernya seorang muslim loh. Waktu
saya tanya asalnya, beliau menjawab asalnya Thailand. Saya tanya lagi,”Ooo,
from South Thailand?” eeh beliau jawab,”No, I’m from Bangkok.” Yo wis...gak
nanya lagi ...hehehe...Wajah beliau seperti India atau Timur Tengah sih.
Hari terakhir di Bangkok, jam 12 check out dari kamar hotel kemudian memanfaatkan waktu makan siang di The
Mall Ramkhamhaeng, kemudian sebelum jam 2 kami kembali duduk di lobby hotel
yang siang itu tak ramai , menanti jemputan yang akan mengantar kami ke
airport.
Catatan :
Hotel ini cocok sekali untuk
traveler ala flashpacking yang menginginkan kenyamanan. Dengan harga
terjangkau, bersih, aman dan nyaman untuk beristirahat . Tepat banget seperti
saya dan Jeng Erny yang ogah stay di hostel (kalau nggak terpaksa banget - daripada tidur di emper airport) tetapi juga masih sayang membayar dari
anggaran pribadi untuk sebuah luxury hotel (Ada rencana sih melakukan luxury
travel yang daerahnya memang sangat dipengenin...hehehe...). Selama 2 malam
stay di hotel ini, Saya sangat nyenyak tidurnya, bahkan wake up call dari hotel
yang kami minta di pagi pertama tidak terdengar oleh saya.
Thomson Hotel & Residences juga
menyediakan ruang untuk meetings dan events. Terdapat beberapa type kamar
hingga type suite dengan 3 kamar tidur total 133 meter persegi.
Hotel ini tidak ada kolam
renangnya. Padahal Jeng Erny sudah siap-siap mau berenang. Untunglah keesokan
harinya ia sempat berenang di hotel yang kami inapi di Hua Hin.
Thomson Huamark Hotel &
Residences
7 Soi 15, Ramkhamhaeng Road,
Huamark, Bangkok 10240 Thailand
Google Map : Thomson Hotel
Residences Ramkhamhaeng.
TErnyata di Bangkok ada islamic centernya juga ya. Semoga bisa berkesempatan mengunjungi bangkok
ReplyDeleteIslam agama terbesar kedua di Thailand, Kak :) Islamic Centrenya juga besar dan banyak masjid jg disana :) Alhamdulillah. Bersyukur ya Kita..
Delete