Showing posts with label Karimunjawa. Show all posts
Showing posts with label Karimunjawa. Show all posts

Monday, 15 July 2019

Menyusuri Kepulauan Karimunjawa


Setelah saya posting tentang penerbangan dan hotel berbintang di Karimunjawa , kali ini saya menuliskan tentang kenikmatan berkunjung ke berbagai tempat di Kepulauan Karimunjawa. Karimunjawa sebenarnya memiliki 27 gugusan pulau kecil. Jarak antara 1 pulau dengan pulau lainnya beragam. Ada yang memerlukan waktu tempuh hampir 2 jam dengan menggunakan boat bermesin.


Pulau Geleyang  ⛱
Setelah sarapan pagi di resto hotel ,keponakan saya menuju ke front office hotel untuk mendapatkan informasi penyewaan perahu yang akan kami booking secara privat. Dengan biaya Rp 700.000 kami menyewa boat (perahu bermesin) seharian yang hanya ditumpangi oleh kami berlima (plus juru kemudi kapal tentunya).
Juru kemudi kapal adalah pria paruh baya yang awalnya mengaku berasal dari Bugis namun setelah ngobrol agak panjang dengan saya ternyata berasal dari Bau Bau Sulawesi Tenggara menikah dengan wanita asli Karimunjawa dan kini telah dikaruniai 3 anak yang telah lulus SMK di Karimunjawa.
Dari hotel kami dijemput oleh mobil sewaan menuju pelabuhan. Mampir sejenak di satu toko klontong sekaligus menyewa safety jacket dengan tarif Rp 25rb/jacket.
Tujuan pertama kami adalah Pulau Geleyang. Jarak tempuh antara pulau besar Karimun Jawa dan Geleyang sekitar 40 menit.
Karena air laut sedang relatif surut, maka kapal kami tidak dapat menepi tepat di bibir pantai. Kalau nekad bisa kepentok karang euy! Oleh karenanya kami turun ke daratan harus menempuh jalan kaki dengan ketinggian air setinggi paha. Hhhmmm...sekarang Jakarta sudah aman dari banjir deh, jadi selama 3 tahun saya sudah tidak terpaksa harus berjalan di air setinggi itu...hahaha... Tetapi kali ini saya sedang kedatangan tamu bulanan. Ketika saya coba menapak keluar kapal, ternyata air hampir menyentuh pinggul saya. Saya-pun membatalkan menapakkan kaki ke Pulang Geleyang. Khawatir darah membasahi sekujur pakaian yang saya kenakan. Lain halnya jika saya memang mempersiapkan diri untuk berenang atau olah raga ya.
Akhirnya saya menanti keluarga kakak di kapal berduaan dengan Bapak pengemudi perahu. Ngobrol hampir 1 jam! Ya secara gitu daku gak bawa buku bacaan dan sinyal internet jg lenyap sekejap disekitar pulau tersebut. Tetapi hikmahnya, saya banyak mendapatkan cerita tentang penduduk Karimunjawa darinya. Alhamdulillah, Bapak ini selain mengemudikan perahu juga bekerja sebagai Nelayan. Tak ada keluhan tercetus dari ucapannya walau ia ceritakan suasana akhir-akhir ini sering ekstrim sehingga nelayan tidak mendapatkan banyak hasil di laut. Hanya sayangnya....si bapak kenapa merokok sih? Ayo yang sehat dong, Pak. Lebih baik anggaran rokoknya buat hal-hal yang lebih sehat :)

Monday, 18 March 2019

Wisata Karimunjawa : Penerbangan Dan Hotel Berbintang D'Season



Saya memimpikan berwisata ke Kepulauan Karimunjawa sejak belasan tahun lalu. Berulangkali saya berkunjung ke Jepara, bahkan Semarang merupakan kota 5 dari 7 kakak saya dilahirkan. Kedua kota ini merupakan 2 kota titik keberangkatan wisatawan umum  apabila ingin berkunjung ke Kepulauan Karimunjawa.
Penundaan berwisata ke Kepulauan Karimunjawa dikarenakan kondisi alam yang tidak mengizinkan beroperasinya kapal-kapal air dari Jepara dan Semarang berangkat ke sana. Impian ke Karimunjawa saya ikhlaskan, apalagi di bulan Agustus 2018 impian berwisata kembali ke Kepulauan Seribu terwujud diluar perkiraan saya. Saya sudah merasa bahagia dapat kembali piknik di 7 pulau (Onrust, Kelor, Ayer, Untung Jawa, Tidung, Putri dan Karya)  di Kepulauan Seribu Jakarta yang wisata bahari-nya kini terkelola dengan baik, so “lupakan” deh piknik ke Kepulauan Karimun Jawa yang sungguh hanya dapat saya nikmati “kerumun2” dari pulau Jawa. Sesuai namanya...hahaha...


Hingga akhirnya salah seorang kakak menanyakan rencana saya mengisi liburan hari raya Nyepi yang tepat berlangsung pada hari Kamis (07 Maret 2019). Di hari itu saya memang berencana ketemuan  bernostalgia dengan teman-teman semasa belajar di  New Zealand  di mall yang berada di Senayan. Selain itu di hari raya Nyepi itu saya juga dinyatakan menang kuis nobar oleh komunitas pecinta film . Ternyata kakak menawarkan untuk bergabung ke Karimunjawa. Wow, pilihan yang sebenarnya sulit, karena saya juga sangat ingin berjumpa dengan teman-teman semasa kami tinggal di New Zealand . Bertahun-tahun kami tidak berjumpa di alam nyata. Tetapi impian ke Karimunjawa juga sudah tertunda belasan tahun. Akhirnya saya memilih turut ke Karimunjawa dengan pesan ke teman-teman alumni NZ agar kami mengadakan pertemuan rutin. Menyambung silaturahim dan mentertawakan kelakuan kami yang "ajaib" ketika kami tinggal di sana . (So sad beberapa hari sepulang dari Jawa Tengah kami justru mendapat kabar tak nyaman di WAG dari seorang kawan yang masih tinggal di negeri Kiwi ini.)
Begitu saya meng-oke-kan ajakan itu Kakak langsung membelikan tiket pesawat melalui online. Yess, kami akan ke Karimunjawa melalui New Jenderal  Ahmad Yani International Airport di Semarang. Kami berencana mencoba toll baru Trans Jawa hingga Semarang. 



Kamis (07 Maret 2019) dinihari (pukul 1 malam) berlima berangkat dari Cimanggis dengan Honda BRV yang 2 tahun lalu kami gunakan di toll Trans Jawa yang masih dibangun. Pyuh, walaupun berangkat pukul 1 malam kami masih harus menempuh waktu lebih dari 8 jam sampai di tujuan. Cikarang - Cikampek tetap saja merampas waktu di perjalanan! Hingga tidak sempat beristirahat dan mandi terlebih dahulu di kota Lumpia ini. Khawatir ketinggalan penerbangan. Mobil diambil di airport oleh sepupu yang tinggal di Semarang dan dibawa parkir di Hotel Raden Patah Semarang selama kami berada 3 hari 2 malam di Karimunjawa.

PENERBANGAN SEMARANG - KARIMUNJAWA ISLAND - SEMARANG