Tuesday 31 December 2019

The Posh Phayathai, Luxury Hostel in Bangkok

Keberangkatan kami berlima ke Seoul membuat kami singgah di Bangkok Thailand. Keempat anggota keluarga yang akan bepergian dengan Saya ternyata masih masuk kerja di hari Jumat. Mereka berangkat seusai jam kerja di hari Jumat (20 Desember 2019), tiba di Bangkok Thailand tengah malam dan menyewa penginapan kemudian kami berangkat ke Seoul Korea keesokan harinya (Sabtu, 21 Desember 2019).


Saya  memutuskan berangkat sehari sebelum mereka berangkat. Pengen menikmati kembali kota Bangkok sebagai solo traveler ceritanya....hahaha...Berangkatlah Saya hari Kamis (19/12/19) ke Bangkok Thailand dengan penerbangan Air Asia dari Soekarno Hatta ke Don Mueang. Sudah menahun nih nggak jadi solo traveler, so pengen juga njajal (kembali) menjadi solo traveler yang sedang digandrungi millenial. Huhuhu...padahal saat kuliah saya puluhan kali menjadi solo traveler. Terbang dengan penerbangan full services dan hotel berbintang 4 - 5. Sekarang mencoba deh jadi smart traveler yang terbang dengan LCC dan menginap di hostel. Browsing internet tentang penginapan terjangkau, ada pilihan hostel di dekat KBRI di Bangkok. Terlihat instagramable, terkesan seperti co working space yang memang keren terlihat di foto. Testimonial dari tamu yang menginap di hostel tersebut juga baik-baik. Tetapi saya jadi ragu saat melihat foto-foto tamu yang pernah menginap di hostel tersebut. So sorry...kok kesannya penampilan mereka berantakan dan banyak yang menggunakan tas ransel/backpack ya?! Kembali saya telusuri media sosial dan cerita2 netizen yang pernah menginap disana. Wah, akhirnya saya urung untuk bermalam di hostel tersebut. Lebih baik saya menginap di hotel privat sekalian deh...toch tarif hotel berbintang  di Bangkok masih terjangkau oleh kondisi keuangan. Hhhmmm walaupun sebenarnya saya ingin mendapatkan pengalaman, petualangan dan pemandangan berbeda dari traveling sebelumnya.
Alhamdulillah, saat browsing kembali saya menemukan The Posh. The Posh menyatakan bahwa ini adalah luxury hostel. Tampilannya di berbagai foto di web sungguh menarik, dan pemberi testimoni juga smart traveler yang tidak bergaya hemat kebangetan dan juga tidak bergaya sultan. Pokoknya seperti saya deh, liburan aman nyaman terjangkau. Ogah travel sok hemat. Kalau uang ngepas mending piknik di sekitar rumah aja. Traveling tuh harus memberi manfaat buat warga lokal daerah kita berwisata.
 
How to The Posh from Don Mueang International Airport?
Setelah memberi check dokumentasi imigrasi, Saya mengikuti arah keluar yang menunjukkan tempat apabila kita ingin mengendarai umum. Melihat tour guide atau penjemput mengangkat papan nama traveler yang dijemput membuat saya ingat Afee yang menjemput saya 2 bulan lalu. Nggak pakek nunggu, naik ke van yang langsung membawa kami ke hotel. Kini saya menunggu bis shuttle nomor A1 tujuan Mon Chit BTS Stasiun. Kurang dari 10 menit shuttle datang. Mirip dengan bis airport yang mengantar kita ke depan pesawat terbang, namun lebih diperbanyak kursinya. Nyaman. Alhamdulillah, diluar ekpektasi saya yang mengira bis di Thailand tidak lebih baik dari Jakarta. Petugas yang menagih pembayarannya juga ramah serta membantu saya. Seorang wanita bersuara nyaring, memegang kaleng yang dikrecek-krecek berpakaian seragam rapih. Tariff bis adalah 30 bath. Di terminal airport berikutnya bis menjadi penuh banyak yang berdiri. Untungnya saya sudah duduk, travel bag juga berdiri di dekat seat. Setelah sampai Mo Chit, saya menuju BTS Stasiun. Di kaca kasir saya melihat tariff BTS menuju Phaya Thai, yakni 37 bath. Terpampang nyata sehingga tidak perlu menanyakan kembali. Naik BTS dengan menjinjing travel bag beroda 2, akhirnya tibalah di station BTS Payathai. Melalui exit 2 dengan mudah saya temukan The Posh. Langsung terlihat begitu saya turun dari tangga stasiun BTS. Di sebelahnya terdapat Sevel Eleven.


Sunday 8 December 2019

Perjalanan Singapore Awal 2018

Saya mau bersih-bersih gallery dan lainnya nih, karena Insya Allah bakal digelontor oleh foto-foto baru dari trip yang akan datang :)) Foto ini merupakan trip ke Singapore setelah Ibu saya meninggal dunia. Hanya dalam waktu nggak sampai 24 jam sejak Ibu menghembuskan nafas terakhirnya, Saya "harus" sudah berangkat ke Terminal 3 Soekarno Hatta Airport. Campur aduk dah tuh perasaan....apalagi Singapore merupakan negara terakhir yang dikunjungi Ibu saat beliau traveling. Sudah di dorong kursi roda, sebenarnya beliau masih ingin traveling ke luar negeri seperti saat muda , tetapi kondisi terakhirnya beliau hanya kuat di penerbangan yang tidak lebih dari 5 jam.

Cerita saya tentang travel saya ke Singapore 2018 juga sebagian telah saya tuliskan di postingan dibawah ini :






Di depan patung Rafles, disini ia pertama kali berlabuh di Singapore

Sentosa Island


Masjid Al Falah dekat Orchard Road seusai shalat Ashar. Baru tahu tahun 2019 ternyata Bpk Sandiaga Uno, eks Wakil Gubernur DKI Jakarta menikah di masjid ini.

Thursday 5 December 2019

DC Mall Bangkok dan Asiatique Waterfront di Bulan Oktober 2019


Wow, nggak terasa ya waktu berlalu begitu cepat. Tepat 2 bulan yang lalu (04/10/2019) saya jalan-jalan dan menikmati kota Bangkok. Ketika itu begitu tiba di hotel, kami harus menanti hingga pukul 14 untuk mendapatkan kunci kamar hotel. Sambil menunggu, saya dan Jeng Erny memanfaatkan waktu untuk berkunjung ke DC Mall Bangkok dan Asiatique Waterfront. Cerita singkatnya saya torehkan di Facebook dan blog ini. Sekedar mengingat kembali, memutar waktu di masa mendatang. Bukan berarti nggak move on. Insya Allah dalam waktu 2 minggu lagi saya akan kembali ke Bangkok. Jalan-jalan lagiiii.... Makanya tulisan ini semoga saja menjadi catatan travelogue saya. Ya, dalam berkunjung ke suatu negara, saya harus berkunjung ke sebanyak mungkin daerah (Jika memungkinkan setiap kelurahan! Hahaha...bukan sekedar daerah wisatanya saja....)

Di pesawat dan di van jemputan

Ada Bangtan Boy di DC Mall Bangkok


Yang suka boyband or KPop pasti ngerti tentang Bangtan Boy alias BTS . Penggemarnya biasa disebut Army. Nah sesampai di Bangkok, tiba - tiba saya kok kepingin berkunjung ke BTS Brick Live Cafe, salah satu cafe (kabarnya) milik BTS dan 7 Oppa ini pernah nongkrong di cafe ini di April 2017.
Saya utarakan ke Afee (Cowok Thailand  yang menjemput  kami di airport ) bahwa saya akan ke Show DC, tempat cafe tersebut. Afee malah komen,"Mall-nya sepi pengunjung, buat belanja juga gak asyik." Yaaa gak masalah sih, Fee, gw nanya tentang film romantic comedy Thailand yang lagi tayang loe juga gak ngikutin perkembangannya... hahaha, mungkin macam masyarakat Indonesia, banyak yang malas nonton film negeri sendiri . Tapi kalau saya sebagai creative industry enthusiast mah tetap dong memperhatikan creative industry di Tanah air .
Kata Afee mall-nya gak terlalu jauh dari hotel tempat kami menginap di Bangkok. Sampai di hotel masih pukul 12 , dan kunci kamar baru akan diserahkan jam 2 siang. Yowis begitu diberi wejangan dan ditinggal oleh Afee dan driver, Saya en Jeng Erny langsung order Grabcar. Doh, itu apps settingannya aksara Thailand. Itu apps belum di-update sepertinya. 


Alhamdulillah akhirnya kami bisa sampai di lobby utama Show DC. Sopirnya pendiam tetapi melayani dengan baik, bahkan ia menyediakan receh kembalian. Sejenak kami berkeliling mall yg emang tidak sedang ramai, tetapi Arena di depannya tampak sangat ramai - sedang persiapan akan ada show besar sepertinya...