Batik dan Hospitality Industry
merupakan bagian dari peminatan yang besar dalam diri saya. Karena itulah saat
Kompasiana mengadakan acara di Best Western Premier The Bellevue Jakarta
Selatan dengan pembahasan “Pameran Batik Betawi” saya segera mendaftar,
sekalipun terlihat terlambat dan kuota seperti sudah terpenuhi oleh
Kompasianers. Beruntung pagi pada hari H – Kamis, 7 Oktober 2015 saya
mendapatkan telepon dari Kompasiana dan menanyakan apakah saya masih berminat
dan bisa hadir dalam acara tersebut. Wooow, tentuuuuu...bela-belain deh dateng
mengingat materi pembahasan dan tempatnya yang bikin saya super penasaran!
Pameran Batik Betawi di Best Western Premier The Bellevue |
Batik Betawi adalah batik yang
sudah langka, dan Best Western adalah The World’s Largest Hotel Chain yang
terdiri atas lebih 4000 hotel di 100 negara dan wilayah di dunia. Saya-pun
pernah menginap di salah satu hotel Best Western di New Zealand. Keingetan
banget, karena saya menginap sekitar seminggu di hotel tersebut. Ini pula yang
menarik bagi saya untuk hotel tour – syukur2 menginap di Best Western di
Indonesia.
Karena antusias-nya maka tanpa
saya sadari saya terus melakukan tweetlive pada acara berlangsung, dan begitu
diumumkan pemenang tweetlive
terbanyak, saya menjadi pemenangnya! Mendapatkan hadiah voucher F & B pada
hotel tersebut....yeaaay!
Diserahkan hadiah sbg Livetwit Terbanyak oleh MS.Eleine Koesyono,Marketing Communication Manager |
Hari Minggu, 6 December 2015 saya
berdua dengan Mama Dion memanfaatkan voucher senilai Rp 250.000 tersebut.
Parkir motor di lantai B2 kemudian kami menuju lantai 1 melalui lift ke Kedaton
Coffee Shop.
Kami datang di luar jam makan siang, sekitar jam 4-an sore
sehingga Kedaton Coffee Shop hanya 1
– 2 meja yang terisi tamu. Assesoris natal sudah terlihat menghiasi ruangan.
Waitress langsung menyodorkan saya map menu makanan dan minuman. Tidak terlalu
banyak pilihan menu makanan yang bisa kami pilih, sepertinya yang banyak
tersedia justru minuman beralkohol. Ketentuan voucher adalah tidak berlaku
untuk minuman alkohol. Ya, kami juga nggak bakalan memesan minuman beralkohol
sih...hehehe...
Hadiah Voucher F & B dan hadiah boneka Best Western Premier The Bellevue yang kini berada di tempat tidur saya :) |
Mie Goreng Special |
Mie Goreng Special Tanpa Sayur |
Kung Pao + Steam Rice |
Menu makanan yang tersedia
lainnya di Kedaton Coffee Shop dan sepertinya dari sini pelayanan Room Service
jika tamu kamar hotel memesan, diantaranya :
Soup : Creama Di Funghi (Mushroom
Cream Soup) dan Oriental Wonton Soup yang harganya masing-masing Rp 50,000. Ada
juga Tom Yam Talay seharga Rp 60.000.
Sedangkan “Grilled Di Carne”
terdapat : Grilled Sirloin (Rp 220.000) hingga termurah Grilled Chicken Breast
(Rp 135,000).
Pesanan kami di deretan Asian
Delight bersamaan dengan : Oxtail Soup (Rp 120,000), Nasi Goreng Special (Rp
75,000), Tongseng Kambing (Rp 85,000) dan Rawon Jawa Timur (Rp 85,000).
Semua harga disini belum termasuk
tax yang 21 % itu loh yaa. Biasa deh, government tax and service charge. Nah
kalau sudah termasuk service charge sebenarnya kita tidak perlu memberi tips
lagi.
Kedaton Coffee Shop masih
menggunakan sebagian ballroom hotel, dikarenakan permanen-nya masih dalam tahap
pembangunan. Nantinya sih akan berada di rooftop hotel, bakal keren nih!
Ada 1 tempat lagi yang melayani F & B di hotel ini, yakni : Angsana Lounge & Wine Bar, tempat saya dan Kompasianers berkumpul saat acara Kompasiana pada talkshow bersama Sanggar Batik Betawi Terogong. Best Western Premier The Bellevue memang mendukung pelestarian warisan budaya batik Indonesia – dari berbagai daerah,khususnya daerah sekelilingnya. Oleh karena itu hal yang patut diacungkan jempol melihat berbagai ornamen interior hotel ini, dari dinding hingga karpet bermotif batik.
Ada 1 tempat lagi yang melayani F & B di hotel ini, yakni : Angsana Lounge & Wine Bar, tempat saya dan Kompasianers berkumpul saat acara Kompasiana pada talkshow bersama Sanggar Batik Betawi Terogong. Best Western Premier The Bellevue memang mendukung pelestarian warisan budaya batik Indonesia – dari berbagai daerah,khususnya daerah sekelilingnya. Oleh karena itu hal yang patut diacungkan jempol melihat berbagai ornamen interior hotel ini, dari dinding hingga karpet bermotif batik.
Berhubung hari sudah mulai gelap
karena mendung dan kami berdua bermotor ria maka kami segera beranjak dari
resto. Listrik mengalami kepadaman, lift juga otomastis tidak beroperasi.
Dengan ramah Pak Security hotel menunjukkan jalan ke parkiran tanpa menggunakan
lift.
No comments:
Post a Comment