Entah berapa kali saya mondar
mandir di depan hotel berbintang 4 yang terletak di seberang Istana
Kepresidenan Bogor. Pastinya sering! Bahkan saya pernah singgah di salah satu
cafe yang terdapat di hotel ini bersama kawan dan adiknya menikmati kudapan ala
negeri Belanda seperti Bitter Ballen, Poffertjes, Kroket dan lain-nya.
Yang pasti ada dong keinginan di
hati untuk bermalam di hotel papan atas ini setiap melewatinya. Mungkin 9
tahunan keinginan tersebut tertanam, akhirnya tanggal 24 October 2014 hari
Jumat keinginan tersebut terwujud! Yes, done! Satu daftar impian saya tercoret
lagi, rasanya impian 9 tahun yang lalu – yakni “Menginap di 99 Hotel
Berbintang” telah terlampaui dalam hidup saya. Alhamdulillah...
Siang itu saya, Mr.G, Dian,Hana
dan nenek kakeknya (so kami berenam) berangkat dari Pondok Gede dengan Ertiga.
Awalnya kami mendapat hanya 2 kamar, ini yang membuat saya terbengong-bengong.
Lah gue harus tidur sekamar dengan Mr.G and Dian gituh???!! Syukurlah setelah
dinner kami mendapat extra 1 kamar. Yes lagi, saya tidur sekamar sendiri.
Asyiiiik,,,Bisa malam 1 Suro-an, eh malam tahun baru-an Islam alias Muharram
dengan MAHACinta. Love You, Allah....Muaaah...muaaah. Penuh berkahnya kehidupan
saya semata karena-Mu.
Saya mendapat kamar di lantai 2,
dan mereka mendapat 2 kamar berhadapan di lantai 5. View dari jendela kamar
yang saya tempati adalah jalan samping hotel dan parkir mobil,pas dimana mobil
Ertiga terparkir. Sempat nyelutuk tuh,”Halaah, jadi aku sekalian jagain mobil
nih semaleman?!” Hihihihi...udah bagus banget deh daripada tidur di dalam mobil
yang terparkir di hotel. Gak lucu khan impiannya tercapai tapi dengan catatan
“Menginap di (mobil terparkir di) 99 hotel berbintang” :p
Dinner at Raflesia Lounge
Sebelum dinner saya menyaksikan acara
televisi di kamar Mr.G sambil menikmati WiFi pada tab. Menuju Raflesia Lounge
sudah lebih dari jam 7 malam, tapi belum ada satu-pun tamu yang datang. Pilihan
saya untuk makan malam ala prasmanan adalah : Bajigur + Kacang Bogor (Sedaaaap,
karena saya sudah lama tidak nemu kacang ini), Asinan Bogor, Nasi Goreng, Cumi
Bumbu Bali dan Soup Tom Yam. Itu saja sudah cukup kok, walaupun banyak menu
lainnya yang tersedia. Setelah dinner masih ditawarin Klapertaart oleh Dian :D
Awalnya saya pilih varian Duren, tapi Bumil yang satu ini protes karena tidak
tahan aroma-nya. Saya mau pilih varian lainnya, eh Bumil ini kok pasang tampang
gimanaaa gituh. Atas permintaannya saya memilih varian original, saya-pun
memberangut (bercanda),”Ngapain nawar-nawarin varian apa yang kumau?! Mendingan
tadi langsung aja kamu pilihin aku yang original!” Ibu hamil itu-pun cekikikan
sambil membayar pesanan kami.
Sampai di kamar saya menyaksikan
televisi (lagi!). Jadi bisa menyaksikan program “Rising Star” di RCTI.
Penasaran sama acara ini, tapi selama ini saya memang tidak sempat menonton
televisi di rumah. Aaaiiih, seorang kontestan menyanyikan lagu kenangan saya di
Auckland, yakni “Teach Me How To Dream”. Nyanyi-nya keren, padahal itu lagu
lebih tua dari usia tuh anak yang masih berusia 15 tahun. Top banget deh Pak De
Achmad Dhani dan Om Bebby Romeo yang memilihkan lagu ini untuknya.
Pukul 1-an dini hari saya baru
tertidur pulas. Good night, Lovely Bogor. ZzzzZZZzzzz....
Breakfast at Binnenhof Restaurant
Biasanya saya breakfast di hotel
pada jam 6-7 pagi, tetapi karena Hana en her Mom belum bangun dari tidurnya
maka kali ini kami menuju tempat BF saat jam sudah hampir menunjukkan jam 9.
Syukurnya makanan masih banyak tersedia, karena kalau di beberapa hotel –
khususnya pada saat liburan, jam 8an pagi makanan sudah banyak yang habis.
Berbeda tempat dengan dinner,
kali ini kami breakfast di Binnenhof Restaurant.
Saya langsung mengambil Lontong
Sayur, kemudian susul menyusul masuk ke perut saya adalah Mie Kocok, Nasi
Goreng Udang dan Waffle. Total 4 porsi 4 jenis makanan berbeda...hehehe...Saya
ambil porsinya kecil kok, barangkali ¼ porsi ukuran orang ambil umumnya. Jadi
pas 1 porsi khan saya makannya pagi itu...hehehe
Seusai breakfast kami menuju
seberang hotel. Kali ini membeli wortel dan kangkung untuk disedekahkan kepada
hewan Rusa yang berada di taman istana. Pengalaman baru bagi
saya...hehehe...ini mah karena ada Hana aja :D
Menyeberang jalan nan ramai kami
dibantu oleh petugas hotel yang memberhentikan kendaraan yang melintas untuk memberi
jalan kepada kami. Terima kasih,Pak :)
Sampai di kamar jam setengah 11.
Masih ada waktu 1,5 jam dari waktu check out. Saya ingin memanfaatkan-nya
dengan menonton televisi. Mungkin bagi sebagian orang menonton televisi adalah
hal yang biasa, tetapi buat saya....duuuh beneran, saya tidak mudah menyaksikan
acara televisi dengan santai di rumah. Di rumah saya lebih senang memanfaatkan
waktu luang untuk membaca buku dan majalah yang jumlahnya beribu-ribu (Banyak
yang belum sempat saya baca juga!) atau menulis, berinternet atau mengerjakan
bisnis network marketing kecantikan en body care yang sedang saya tekuni.
Ikutan yuk! :D Info KLIK. Selain itu televisi di rumah juga gambarnya kurang
bagus, televisinya juga nggak canggih sih. Belum minat beli televisi yang
canggih. Toh kalau ada acara televisi yang ingin saya saksikan dengan “serius”
saya lebih pilih meluangkan waktu dan nonton secara LIVE. Seperti nonton : XFactor, Nguber juri Master Chef, Miss Indonesia, Dahsyat,dll.
Eh, sayangnya televisi di kamar
yang saya tempati ketika saya balik seusai BF tidak ada gambarnya. Semut-semut
pada berkerumun di layar televisi. Saya hubungi Operator hotel, eh sampai 15
menit tidak ada petugas yang datang. Saya hubungi kembali, eh baru deh ada
teknisi yang datang. Ngutak atik remote control, en ternyata petugas tersebut
tidak dapat mengembalikan gambar di tv. Petugas itu keluar kamar dan
mengatakan,”Akan saya check dari operator pusat, Bu. Sepertinya ini harus di
service dari operator.” Tetapi sampai saya check out hotel petugas tersebut
tidak kembali ke kamar dan tidak ada berita tentang service televisi kamar. Ya
sudah-laaah, emang “nggak boleh” nonton tipi kali ya saya? Hehehe...
No comments:
Post a Comment