Sekarang saya semakin gembira menghadiri resepsi pernikahan loh! Hihihi....Alhamdulillah, punya kerabat beragam dari berbagai kalangan membuat saya sering di undang atau diajak menghadiri undangan pernikahan. Beberapa tahun lalu saya sempat jadi Penari, MC Resepsi Pernikahan, Penerima Tamu, Pagar Ayu sampai Pembaca Terjemahan Al Quran saat akad nikah berlangsung :) Pernah ditawarin jadi Pembawa Acara saat Akad Nikah, tapi saya tolak dengan histeris (bukan halus lagi...) karena duh, nanti yang deg deg-an justru saya, bukannya kedua mempelai :p Wong kalau saya yang nikahan aja justru sembunyi di ruang rias...hahaha....
Kembali berbicara tentang Resepsi Pernikahan, pesta pernikahan beragam deh. Kali ini saya akan menceritakan tentang pernikahan traditional Indonesia. Weekend ini saya menghadiri 3 resepsi pernikahan dengan menggelar budaya Indonesia. (Weekend lalu khan nonton di 3 film Indonesia D)
Sabtu, 13 December 2014
Balai Sudirman - Jakarta Selatan
Panti Perwira
Siang dan Malam hari saya dan Mbak Lien menghadiri resepsi pernikahan di ruangan yang sama dengan mempelai yang berbeda. Siang hari mempelai mengenakan nuansa adat dan busana Sumatera Barat, sedangkan malam hari mempelai mengenakan nuansa adat dan busana Sulawesi Selatan.
Catering-nya sama-sama menggunakan Alfabet, catering yang digunakan pada resepsi pernikahan keponakan saya di Balai Samudera Kelapa Gading bulan September 2011
Sebelum duduk di pelaminan mempelai dan ortu-nya berdiri sampai penari menuntaskan tariannya. |
Nuansa Sumatera Barat. Tulisan kanji yang ada di foto ini ignore aja ya, saya belum sempet nanya artinya ke keponakan saya yang ngerti bahasa ini :p |
Ahad, 14 December 2014
Taman Mini Indonesia Indah - Jakarta Timur
Anjungan Nusa Tenggara Barat
Kangeeen sama Lombok Nusa Tenggara Barat!! Alhamdulillah, salah satu kerabat mengundang keluarga besar saya untuk menghadiri Resepsi Ngunduh Mantu keponakannya. Melalui ta'aruf, ketemuan hanya 2x sambil menunduk malu, pernikahannya sudah dilaksanakan tanggal 6 December 2014 di Semarang Jawa Tengah, kemudian Tante dan Oom si Mempelai pria mengadakan acara Ngunduh Mantu di TMII Anjungan Nusa Tenggara Barat yang saya hadiri ini. Tante si Mempelai pria memiliki catering dan sanggar rias, jadi bukan suatu hal yang berat-lah untuk membiayai "ngunduh mantu" ini. "Sekalian syukuran...." menurut Sang Tante. Upacara adat NTB lengkap dengan tariannya di Anjungan Nusa Tenggara Barat. Ketika Tari Gandrung ditampilkan maka tamu yang diberi kipas oleh Penari harus memberi saweran dan ikut menari...hahaha...Boss Mempelai Pria yang orang Korea jadi "korban", demikian pula dengan Suami-nya Riska (Anak sepupu saya). Tetapi berhubung suami-nya Riska lulusan Universitas Mataram, jadi dia udah lumayan lancar joged gandrungnya....hahaha.
Tanggal 20 Januari 2015 akan diselenggarakan Resepsi Ngunduh Mantu di Ampenan Mataram. Kali ini yang punya hajatan adalah orang tua kandung mempelai pria. Mbak Moel, sepupu saya tadi menanyakan apakah saya akan ke Lombok bulan depan. Hihihi....pengen banget sih ke Lombok lagi, apalagi saya sudah jatuh cinta dengan bumi Allah yang juga berjulukan "Pulau Seribu Masjid". Lihat situasi kondisi bulan depan deh, karena bulan Januari 2015 keluarga besar saya juga ada hajatan pernikahan di Jakarta, dan itu bersamaan dengan keponakan sepupu saya juga menikah di Bukit Tinggi Sumatera Barat *Sebenarnya yang ini saya juga minat datang loh...hehehe...tapi palingan datang kalau ada Ngunduh Mantu-nya di Jakarta dskt-nya.
Emang keren banget ya budaya kita, Indonesia. Bahkan di Jakarta saja kita bisa menikmati sebagian dari kebudayaan tersebut. Ini bisa berperan untuk pengembangan wisata kita di mancanegara! Sepupu saya di Kebumen Jawa Tengah melaksanakan adat pernikahan Jawa Tengah lengkap di dokumentasikan oleh orang Jepang, kemudian dokumentasi tersebut ditayangkan di negeri Matahari terbit. Ketika itu Bupati Kebumen Ibu Rustriningsih turut hadir. *Sayangnya saya nggak hadir di acara tersebut *>
No comments:
Post a Comment